search

Daerah

MUA Community SamarindaMake Up ArtistKomunitas MUA SamarindaShella Gusti SuawaLPK Novan Samarinda

Lebih Dekat dengan MUA Community Samarinda, Komunitas Penata Rias Profesional Pertama di Kaltim

Penulis: Rafika
Senin, 19 Agustus 2024 | 631 views
Lebih Dekat dengan MUA Community Samarinda, Komunitas Penata Rias Profesional Pertama di Kaltim
Ketua MUA Community Samarinda, Shella Gusti Suawa, saat sedang memoles wajah salah satu kliennya. (Dok. Pribadi)

Samarinda, Presisi.co - Make Up Artis (MUA) atau penata rias menjadi profesi yang digeluti banyak orang belakangan ini, tak terkecuali di Kota Samarinda.

Banyaknya MUA yang berlokasi di Kota Tepian mendorong lahirnya sebuah komunitas penata rias, yakni MUA Community Samarinda. Sebagai komunitas penata rias pertama di Kalimantan Timur, MUA Community Samarinda mewadahi sekitar 200 MUA yang berasal dari Samarinda dan sekitarnya.

Komunitas penata rias profesional ini resmi berdiri pada 23 Oktober 2022 dan memiliki 20 orang pengurus.

MUA Community Samarinda merupakan salah satu cabang wilayah dari MUA Community yang berpusat di Jakarta.

Saat ini, Shella Gusti Suawa menduduki jabatan sebagai Ketua 1 MUA Community Samarinda untuk masa bakti 2022-2025. Sementara Ketua 2 dipegang oleh Happy Anjarsari Murtiawan.

MUA Community Samarinda memiliki empat bidang kerja yang masing-masing dipimpin oleh dua orang ketua, yakni bidang organisasi, bidang pendidikan, bidang humas, dan bidang sosial.

Sementara jajaran penasehat diisi oleh Leny Marlina, Dorce Palinggi, Adie Prihatin, dan Lisna.

Komunitas ini juga berada di bawah pembinaan Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, serta Dinas Pariwisata Kota Samarinda.

Ketua MUA Community Samarinda, Shella Gusti, menuturkan komunitas perkumpulan penata rias ini dibentuk sebagai wadah bagi para MUA di Samarinda, baik yang senior maupun junior, untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

"Untuk mempererat silaturahmi biar MUA di Samarinda itu lebih berkembang dan ada tempat untuk bersosialisasi, jadi kenal antara senior dan junior," tuturnya kepada Presisi.co, Sabtu (16/8/2024).

Setiap bulannya, MUA Community Samarinda rutin mengadakan kegiatan berupa workshop untuk mengasah kemampuan para penata rias, beauty class, kontes make up, hingga kegiatan sosial.

Para pengurus di MUA Community Samarinda masing-masing masing-masing telah mengantongi sertifikasi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKN) agar diakui secara legal sebagai MUA yang kompeten.

“Kita juga bekerja sama dengan LPK Novan dan pengurus pusat untuk memfasilitasi MUA-MUA di Samarinda agar segera mengantongi sertifikasi dan diakui sebagai MUA profesional,” ungkap perempuan lulusan Ilmu Komunikasi ini.

Ide terbentuknya MUA Community Samarinda datang dari Isnawati, pemilik Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Novan Samarinda sekaligus tempat Shella Gusti mengajar.

“Beliau (Isnawati) pencetusnya. Kemudian berkomunikasi dengan MUA Community pusat dan terbentuklah MUA Community Samarinda,” jelasnya.

Terbentuknya MUA Community Samarinda sebagai komunitas penata rias pertama di Kalimantan Timur mendorong daerah-daerah lain di sekitarnya untuk mendirikan komunitas serupa.

“Setelah perkumpulan Samarinda dilantik, selanjutnya MUA Community Bontang yang baru diresmikan pada tahun 2023 lalu,” ujar Sheila.

Sejak kecil, Shella Gusti telah akrab dengan dunia tata kecantikan. Sebab, orang tuanya merupakan penata rias pengantin. Tak heran jika dirinya hobi merias diriniya sendiri maupun orang lain.

Setelah lulus SMP, Shella memilih melanjutkan pendidikannya ke SMK dengan mengambil jurusan tata busana dan kecantikan.

Berbekal hobi dan pengalaman, Shella memilih menjadi penata rias sebagai jalan karier profesionalnya.

“Jadi MUA waktunya fleksibel, cari kliennya juga sangat mudah. Selain hobi, ini juga bisa mendatangkan cuan,” ucap dia.

Bahkan, dirinya juga dipercaya menjadi instruktur kecantikan di LPK Novan, salah satu sekolah kecantikan terbesar di Samarinda.

“Saya juga pernah mengajar komunitas janda, jadi selain jual jasa sekaligus hobi, kita bisa bertemu orang banyak, memperluas jejaring, dan memberi manfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Meski begitu, bukan berarti menjadi MUA adalah pekerjaan yang selalu menyenangkan.

“Orang subuh-subuh kebanyakan masih tidur, kita sudah kerja cari uang,” tandasnya.

Melalui Instagram-nya, @shellamua_smd, Shella sering membagikan hasil karya make up-nya, baik itu make up pengantin, graduation, model, dan masih banyak lagi. Dirinya juga mengunggah hasil karya anak didiknya yang telah sukses menjadi MUA profesional berkat pelatihannya. (*)

Editor: Redaksi