search

Lifestyle

sedot lemakselebgram meninggal sedot lemakefek smaping sedot lemak

Heboh Selebgram Meninggal Dunia Saat Sedot Lemak, Kenalli Manfaat dan Efek Sampingnya

Penulis: Rafika
Selasa, 30 Juli 2024 | 485 views
Heboh Selebgram Meninggal Dunia Saat Sedot Lemak, Kenalli Manfaat dan Efek Sampingnya
Ilustrasi sedot lemak. (Shutterstock)

Presisi.co - Belum lama ini, publik dihebohkan dengan meninggalnya seorang selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30), yang meninggal dunia saat menjalani prosedur sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok, Jawa Barat, pada Senin (22/7/2024).

Di tengah-tengah proses penyedotan lemak, Ella mendadak pingsan dan mengalami kejang. Dokter yang menangani Ella langsung mengambil tindakan dengan mencoba memasang infus. Namun, hal tersebut sulit dilakukan lantaran pembuluh darah Ella telah pecah.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit di Margonda untuk mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, nyawa Ella Nanda tak dapat tertolong. Ia diduga meninggal dunia telah meninggal dalam perjalanan atau di klinik.

 

Dilansir dari klikdokter, sedot lemak (liposuction) merupakan prosedur bedah dengan teknik penyedotan untuk membuang lemak dari area tertentu di tubuh. Beberapa area yang paling sering menjalani sedot lemak adalah perut, panggul, paha, bokong, lengan, leher, dan dagu. 
 
Beberapa orang melakukan sedot lemak untuk memperbaiki penampilan tubuh. Tak heran, karena sedot lemak bisa membuat jaringan lemak menipis dalam waktu singkat.

Manfaat Sedot Lemak

Memperbaiki kontur tubuh: Sedot lemak dapat membantu membentuk kembali kontur tubuh dengan menghilangkan timbunan lemak pada area-area seperti perut, paha, lengan, dagu, dan punggung.

Meningkatkan percaya diri: Penampilan yang lebih ramping dan proporsional setelah sedot lemak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri seseorang.

Mengurangi timbunan lemak lokal: Prosedur ini sangat efektif untuk menghilangkan lemak yang terlokalisir di area tertentu, bahkan pada orang yang memiliki berat badan normal.

Memperbaiki proporsi tubuh: Sedot lemak dapat membantu memperbaiki proporsi tubuh sehingga terlihat lebih seimbang.

Mengurangi risiko beberapa penyakit: Dalam beberapa kasus, sedot lemak dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit, seperti linfedema (pembengkakan pada lengan atau kaki) yang sering terjadi setelah operasi pengangkatan kelenjar getah bening.

Syarat sedot lemak

  • Kesehatan yang baik
  • Berat Badan ideal
  • Kulit yang elastis
  • Tidak merokok
  • Tidak memiliki penyakit sistemik seperti penyakit jantung, kencing manis, atau gangguan imunitas.

Efek Samping Sedot Lemak

Menukil dari klikdokter, berikut beberapa efek samping sedot lemak:

Pendarahan: Jaringan lemak berada di lapisan kulit yang cukup dalam. Untuk itu, prosedur ini melewati lapisan kulit yang memiliki banyak pembuluh darah. Maka, akan ada risiko kehilangan darah yang cukup banyak ketika prosedur sedot lemak dilakukan.

Kontur tubuh tidak beraturan: Setelah jaringan lemak disedot, kulit di bagian atasnya bisa mengalami perubahan kontur sesuai dengan kadar elastisitas dan ketebalan kulit. 

Bila elastisitas kulit baik, kulit di atasnya akan menempel dengan rata dan halus seperti kondisi awalnya. Namun, jika kulit Anda tipis dan elastisitasnya kurang baik, kulit di area yang disedot lemak bisa tampak longgar dan bergelambir. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika jumlah lemak yang disedot cukup banyak.

Mati rasa: Ada kemungkinan Anda akan merasakan sedikit rasa kebas atau mati rasa di area tubuh yang menjadi sasaran prosedur sedot lemak. Gangguan saraf ini umumnya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya. 

Terbentuknya kantung berisi air: Bahaya sedot lemak yang berikutnya, yaitu terbentuknya kantung berisi cairan (serum) pada area dimasukkannya alat liposuction. Cairan tersebut harus dikeluarkan dengan tindakan medis lain, seperti penusukan dengan jarum.

Emboli lemak: Sedikit bagian lemak bisa terlepas dan masuk ke pembuluh darah. Ketika ikut mengalir bersama darah, lemak bisa terperangkap di pembuluh yang ukurannya lebih kecil (umumnya di otak atau paru-paru).

Hal tersebut dapat menghentikan aliran darah, sehingga mematikan jaringan di sekitarnya. Kondisi ini membutuhkan tindakan gawat darurat. 

Terbentuknya jaringan parut: Pada orang-orang yang sensitif, bekas luka operasi penyedotan lemak mungkin saja tidak akan sembuh seperti semula.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut (penebalan area kulit bekas luka) atau jaringan hipertrofik (penebalan yang berwarna merah keunguan). (*)

Editor: Rafika