Kapolda Sumbar Klaim Punya Bukti Afif Pelaku Tawuran, LBH Padang: Pembunuhan Karakter Korban
Penulis: Rafika
Senin, 08 Juli 2024 | 235 views
Presisi.co - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menanggapi pernyataan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono, yang mengaku telah mengantongi foto Afif Maulana (13) memegang pedang panjang sebagai bukti bahwa bocah SMP yang telah tewas tersebut adalah pelaku tawuran.
Direktur LBH Padang, Indira Suryani, mengatakan pihaknya masih mendalami foto yang dimaksud Suharyono. HP Afif pun saat ini masih berada di tangan aparat.
“Informasi awal foto itu bukan saat kejadian,” kata Indira dalam pesan singkat, Senin (8/7/2024) kepada Suara.com --jaringan Presisi.co.
Alih-alih sibuk mengulik apakah Afif terlibat tawuran atau tidak, Indira menilai seharusnya Suharyono lebih fokus menangani penyiksaan yang dilakukan oleh anak buahnya.
“Kapolda sendiri juga yang bilang 9 Juni 2024, itu tidak ada tawuran tapi dugaan akan tawuran,” jelas Indira.
Lebih lanjut, Indira balik menantang Suharyono untuk mengungkap 17 anggota polisi yang diduga terlibat pelanggaran etik, beserta foto wajah mereka yang diduga melakukan kekerasan terhadap Afif.
“Jangan hanya berani ke rakyat kecil seperti kami,” ungkapnya.
Indira juga menganggap tindakan yang diambil Suharyono merupakan kejahatan luar biasa. Ketika korban telah dinyatakan tewas sejak bulan Juni lalu dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya, kepolisian justru sibuk menyelamatkan citra institusinya dengan membuat framing buruk terhadap korban.
“Keluarga merasa, anak mereka sudah meninggal tetap diframing buruk tapi polisi gak pernah framing buruk anggotanya. Bahkan bilang, penyiksaan itu tak separah yang diberitakan,” jelas Indira.
Tak hanya melakukan pembunuhan secara fisik, Indira menyebut Suharyono dan anak buahnya juga berusaha membunuh karakter korban.
“Saya hanya ingin bilang, Kapolda dan kroni-kroninya jangan sok jahat sama anak-anak yang baru berumur 13 tahun. Dia sudah meninggal tapi tetap dibunuh karakternya, mestinya fokus pada kasus penyiksaan yang dilakukan anggotanya bukan sibuk framing sana sini,” pungkas Indira.
Sebagaimana diketahui, Afif Maulana ditemukan tewas di bawah jembatan Sungai Batang Kuranji, Jalan Bypass Padang, pada Minggu (9/6/2024).
Hasil investigasi LBH Padang mengungkapkan bahwa Afif disiksa oknum anggota kepolisian hingga tewas usai dituduh terlibat dalam aksi tawuran oleh anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli.
Sementara invesitigasi kepolisian menyebut Afif meninggal lantaran meloncat dari atas jembatan, bukan karena dianiaya aparat.
Suharyono Punya Bukti Afif Pegang Pedang Panjang
Sebelumnya, Suharyono mengatakan pihaknya telah mendapatkan bukti usai menduplikasi isi handphone Afif.
“Afif memang pelaku tawuran, handphone-nya sudah saya cloning, sudah saya buka,” kata Suharyono, saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2024).
Suharyono mengatakan bukti tersebut cukup untuk menunjukkan bahwa Afif merupakan dalang aksi tawuran antarpelajar. Bahkan, Afif disebut sempat mengajak temannya, Aditya yang ditangkap saat berboncengan motor dengannya, ikut tawuran.
“Ternyata Afif itu sudah ada percakapan dengan Aditya itu memang yang mengajak tawuran, itu malah Afif Maulana itu,” jelasnya.
Tak hanya itu, Suharyono mengaku sudah memiliki bukti berupa video Afif yang tengah memegang pedang berukuran panjang dan mencari lawan tawuran.
“(Dalam video) menggambarkan bahwa Afif Maulana membawa pedang. Jam 10 itu menanyakan dulu ke Aditya, ‘ada tawuran gak malam ini?,” ucapnya meniru perkataan Afif.
“Akhirnya dijawablah ‘kamu ke rumah dulu saja’,” jelas Suharyono.
Sesampainya di rumah Aditya, mereka sempat membuat mie intsan sebelum pergi ke lokasi tawuran sekitar pukul 1.30 WIB.
“Itu sudah jelas mau berangkat tawuran. Tapi, ada pihak tertentu menyampaikan seolah-olah mereka akan berangkat pesta. Akan jalan-jalan, itu aslinya disimpangkan,” jelas Suharyono.
“Wong itu di pengakuan Aditya itu kan Ketua kelompok gangster itu, salah pergaulan si Afif Maulana itu," imbuhnya. (*)