search

Daerah

Kasus TBCSkrining TBCDinkes Samarinda

Temuan Kasus TBC Capai 70 Persen, Dinkes Samarinda Perkuat Skrining

Penulis: Muhammad Riduan
4 jam yang lalu | 0 views
Temuan Kasus TBC Capai 70 Persen, Dinkes Samarinda Perkuat Skrining
Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mencatat temuan kasus tuberkulosis (TBC) masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2024, ditemukan 4.042 kasus dari 16.689 warga yang diperiksa, dengan angka kematian mencapai 145 jiwa.

Sementara pada Januari hingga Agustus 2025, tercatat 1.645 kasus baru dari 11.447 terduga TBC, dengan jumlah kematian hingga September sebanyak 44 jiwa.

Kepala Dinkes Samarinda, Ismed Kusasih menjelaskan bahwa persoalan utama penanganan TBC di Indonesia adalah rendahnya angka penemuan kasus. Hal ini juga menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

“Penemuan penderita kasus TBC itu rendah, hampir di bawah 70 persen. Nah, di Samarinda kita cepat melakukan screening untuk penderita TBC. Kenapa? Karena TBC sekarang penanganan penemuan penderita TBC merupakan satu dari program prioritas Bapak Presiden Prabowo,” ungkapnya, Rabu 10 September 2025.

Ia menyebut, salah satu program prioritas di bidang kesehatan adalah Active Case Finding (ACF), yakni upaya menemukan penderita TBC secara dini dan cepat. Menurutnya, langkah ini menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian penyakit menular tersebut.

“Jadi penemuan secara dini, secara cepat, untuk penderita TBC. Kita melakukan screening juga. Prinsipnya sederhana, semakin cepat kita temukan, semakin cepat pula diobati agar tidak berkembang menjadi berat atau bahkan menyebabkan kematian,” jelasnya.

Lebih lanjut, pria yang karibnya disapa Ismed ini menekankan bahwa penyakit menular tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek medis saja, akan tetapi juga faktor lingkungan dan perilaku hidup sehat.

“Termasuk masalah kebersihan, kemudian imunitas. Karena penularannya lewat pernapasan, makanya APD itu juga penting ya, alat pelindung diri,” tegasnya.

Meski secara nasional penemuan kasus TBC masih rendah, Ismed menyebut Samarinda menjadi salah satu daerah yang progresif dalam melakukan deteksi dini.

“Alhamdulillah di Kota Samarinda penemuan kasus kita di atas 70 persen,” pungkasnya.