search

Siaran Pers

PertaminaKilang PertaminaBalikpapan

Masuki Tahap Akhir TA Revamp, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Siap Aktifkan Kilang Raksasa

Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 18 April 2024 | 808 views
Masuki Tahap Akhir TA Revamp, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Siap Aktifkan Kilang Raksasa
PT KPI Unit Balikpapan menggelar Grand Safety Talk di Jalan 113 area Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK), Kilang Balikpapan, Kamis 18 April 2024 (dok. PT KPI)

Balikpapan, Presisi.co - Turn Around (TA) Revamp PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan saat ini memasuki tahap akhir. TA Revamp atau Perawatan kilang ini dilakukan secara berkala untuk meningkatkan keandalan kilang. 

Perawatan Kilang kali ini memiliki keistimewaan karena menghubungkan kilang eksisting dengan kilang baru yang akan meningkatkan kapasitas produksi dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Memasuki tahap akhir, di hari ke-58 pekerjaan mekanikal, PT KPI Unit Balikpapan menggelar Grand Safety Talk di Jalan 113 area Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK), Kilang Balikpapan, Kamis (18/04).

“Ini hari yang ke-58 mechanical days. 58 hari bisa dibayangkan, biasanya kita stop kilang untuk TA antara 30 hari sampai dengan 45 hari, ini 58 hari. Artinya kita sudah melalui hari-hari yang penuh dengan tantangan, penuh bahaya, syukur alhamdulillah tidak ada kejadian kecelakaan yang menimpa para pekerja kita,” kata General Manager PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho saat memberikan arahan.

Sebanyak 12 Plant di Area Hydro Skimming Complex (HSC) dan Hydrocracking Complex (HCC) PT KPI Unit Balikpapan telah berhasil menyelesaikan 100 persen pekerjaan mekanikal. Di antara unit-unit tersebut, termasuk Crude Distillation Unit (CDU) IV yang dilakukan revamp atau perubahan untuk peningkatan kapasitas produksi. Sementara 2 Plant lainnya yaitu Hydrocracker Unibon (HCU) di Area HCC juga telah mencapai 96,8 persen pekerjaan mekanikal.

“Hari ini, kita sudah memasuki tahap-tahap akhir dari kegiatan TA Revamp. Di mana dalam 2-3 hari ke depan ada unit-unit yang sudah mulai beroperasi. Kilang-kilang yang sudah mulai kita hidupkan kembali. Artinya satu sisi bapak-bapak mungkin masih ada pekerjaan, di sebelah bapak sudah ada kilang yang sedang beroperasi. Ini butuh kewaspadaan kita semua, butuh perhatian kita semua, butuh kepedulian kita semua bahwa level bahayanya sudah semakin meningkat,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, selama pekerjaan mekanikal 58 hari lalu hampir tidak ada hidrokarbon, minyak dan gas saat kilang dalam keadaan stop. Saat kilang aktif dan masih ada pekerjaan, Bayu menekankan bahwa penerapan HSSE Golden Rules yaitu Patuh, Intervensi dan Peduli menjadi kunci dari keselamatan dan keberhasilan pekerjaan.

“Kita harus tetap patuh terhadap semua peraturan yang ada. Mulai dari pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), prosedur kerja lalu alat kerja yang tepat dan benar itu harus kita patuhi. Lalu juga harus tetap melakukan intervensi, kalau di sekitar kita ada pekerjaan yang tidak aman. Tidak lain tidak bukan adalah untuk memastikan bahwa kita berangkat bersama-sama dengan kondisi sehat, pulang juga dengan kondisi yang sehat. Yang terakhir adalah tetap peduli dengan sesama. Kita harus yakinkan rekan kita yang ada di depan, belakang, samping kanan kiri bekerja dengan aman,” jelas Bayu pada kegiatan Grand Safety Talk tersebut.

Grand Safety Talk sendiri merupakan salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dengan cara memberikan edukasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Senada dengan Bayu, Manager HSSE PT KPI Unit Balikpapan Binsar Butar Butar menekankan aspek K3 saat memberikan arahannya.

“Kita kumpulkan hari ini untuk membangkitkan semangat sebelum kita menyelesaikan pekerjaan TA Revamp kita. Sekalipun pekerjaan rutin yang walaupun sudah sekian tahun kita kerjakan tentu tetap ada risiko, lokasi area kerja kita yang saya katakan berbahaya. Misalnya ruang terbatas, bagi yang bekerja di ruang terbatas sebelum memasuki area tersebut disitu ada kartu. Di kartu itu disebutkan bahayanya di dalam apa, apa yang harus digunakan dan jika harus masuk durasinya berapa lama biasanya karena temperaturnya tinggi. Lakukanlah sesuai yang ditulis di kartu,” jelas Binsar.

Meskipun sebagian besar pekerjaan telah selesai dan akan memasuki tahap Start Up atau kilang dihidupkan kembali, Binsar berharap agar seluruh Pekerja TA Revamp pada khususnya untuk terus fokus dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini demi menjaga keselamatan kerja hingga pekerjaan tuntas seluruhnya.

“Kita hampir finish mohon untuk tetap ditingkatkan kewaspadaan. Jangan sampai kita celaka. Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada rekan-rekan yang lebaran kemarin tetap disini, tetap masuk kerja dan menyelesaikan tugas dengan baik dan aman hingga saat ini,” tutup Binsar. (*)