Dua Pemenang Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2024 Akan Mewakili Indonesia di Jenjang Internasional
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 22 Januari 2024 | 423 views
Presisi.co - Sebanyak 66 pelajar dari 55 SMA/SMK/MA asal 27 provinsi telah berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2024 pada 16 Januari di Goethe-Institut Jakarta. Pemenang pertama dan kedua akan mewakili Indonesia bersaing dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional di Jerman pada Juli mendatang.
Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional yang diselenggarakan Goethe- Institut Indonesien bekerja sama dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) merupakan kompetisi nasional tahunan untuk pemelajar bahasa Jerman berusia 15-17 tahun. Tahun ini, pelaksanaan Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional yang memasuki edisi ke-17 kembali diselenggarakan secara luring untuk pertama kalinya setelah tiga edisi sebelumnya terselenggara secara daring akibat pandemi.
Dalam upacara pengumuman pemenang di GoetheHaus Jakarta pada Rabu, 17 Januari, Kheiren Valentine Husnafsky (SMA Ignatius Global School Palembang) dinobatkan sebagai juara satu. Adapun Sebastian Dikko Daniswara (SMAN 3 Yogyakarta) terpilih sebagai juara kedua. Kheiren Valentine Husnafsky dan Sebastian Dikko Daniswara akan melanjutkan perjuangannya berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Internasional yang dijadwalkan berlangsung 15-22 Juli 2024 di kota Göttingen, Jerman. Sekitar 100 pelajar dari 50 negara diproyeksikan akan bersaing memperebutkan gelar pemelajar terbaik bahasa Jerman. Kompetisi akbar internasional ini berlangsung setiap dua tahun sekali.
Sementara itu, Maria Margaretha Steffany (SMA Santa Laurensia Alam Sutera) menjadi juara ketiga dan Chatima Anandakhorita (SMA PGII 1 Bandung) sebagai juara keempat. Adapun juara kelima diraih Fujima Salomo Maetuzala Sihombing (SMAN 1 Plus Matauli Pandan) dan juara keenam oleh Anindita Kirana Lestari Adinarto (SMA Garuda Cendekia Jakarta). Pemenang ke-3 hingga ke-6 menerima beasiswa kursus bahasa Jerman untuk remaja pada musim panas ini di Jerman.
Upacara pengumuman pemenang turut dihadiri para guru pendamping finalis,cKepala Bagian Kebudayaan dan Informasi pada Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia Christoph Fischer, dan Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek Muslih. Kompetisi ini turut didukung Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia dan Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek. Para finalis yang telah berkompetisi dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional tahun ini sebelumnya telah melalui babak penyisihan yang diikuti 1.301 siswa-siswi dari 366 SMA/SMK/MA selama Oktober hingga November 2023 di 16 tempat ujian di 31 provinsi.
“Olimpiade Bahasa Jerman tak hanya sekadar kompetisi bahasa, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan penemuan budaya dan tantangan intelektual. Belajar bahasa Jerman dapat membuka akses terhadap keanekaragaman budaya hingga mendorong pemahaman budaya lain,” ujar Philipp Carl, Kepala Bagian Kursus dan Ujian Goethe-Institut Indonesien.
Ketua IGBJI Ekadewi Indrawidjaja menambahkan, “Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional menjadi kesempatan bagi peserta bejejaring sesama pemelajar bahasa Jerman dari seluruh Indonesia untuk saling berbagi.”
Dalam Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2024, para finalis diuji dalam hal keterampilan berbahasa Jerman pada tingkat kemahiran bahasa A2 (tingkat pemula lanjutan), mulai dari membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Para finalis diberi waktu 90 menit untuk menjawab secara mandiri soal-soal dalam sesi membaca, menyimak, dan menulis.
Dalam sesi pengujian kemampuan berbicara, para finalis dipecah menjadi 22 kelompok masing-masing berisikan tiga orang. Para finalis diberi waktu 30 menit untuk mempersiapkan sebuah presentasi sesuai tema yang diberikan saat itu. Setiap kelompok kemudian mempresentasikannya selama 15 menit di hadapan para juri.
Sejak diinisiasi pada tahun 2008, Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional konsisten menjadi ajang untuk mempromosikan bahasa Jerman di Indonesia dan mendorong pelajar berusia 15-17 tahun untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbahasa Jerman. (*)