search

Berita

cak iminAMINAnies BaswedanPaslon 1Muhaimin Iskandar

Ngaku Nyesal Nggak Jadi Cawapres 25 Tahun Lalu, Cak Imin: Maklum Bukan Anak Presiden

Penulis: Rafika
Rabu, 06 Desember 2023 | 649 views
Ngaku Nyesal Nggak Jadi Cawapres 25 Tahun Lalu, Cak Imin: Maklum Bukan Anak Presiden
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (net)

Presisi.co - Calon wakil presiden (cawapres) dari paslon nomor urut 3, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengajak anak muda untuk mengisi masa muda mereka dengan berbagai kegiatan positif selagi energi dan kekuatannya masih mendukung.

Hal ini disampaikan Cak Imin saat menghadiri kuliah umum di Kampus IAI Al Muslim Aceh. Pada kesempatan tersebut, ia mengingatkan pentingnya kerja keras bagi anak muda.

"Mumpung muda pasti ada yang namanya energi lebih kuat, ini yang memiliki energi, percepatan dalam bergerak. Nah selagi tidak posisi passion, energi dan kecepatannya Anda miliki, jangan pernah sia-siakan kalau misal menjadi tua," ujar Cak Imin dalam sambutannya, Rabu (6/12/2023), dilansir dari detiknews.

Lebih lanjut, cawapres usungan Koalisi Perubahan itu menyesalkan dirinya yang tidak mencalonkan diri menjadi capres ataupun cawapres saat masih muda. Ia lantas menyinggung orang tuanya yang bukan seorang presiden, melainkan hanya orang biasa.

"Saya saja sudah agak menyesal, kenapa nggak nyapres sejak umur 25 tahun yang lalu, ya maklum bukan anaknya Presiden," tutur Cak Imin yang disambut dengan riuh.

"Ya saya anaknya orang biasa, anaknya Kiai. Jadi ada cerita begini, negara lain di sana ada cerita, anak pejabat itu naik mobil ada lampu merah, lampunya lagi merah bukannya anak pejabat itu yang berhenti, lampu merahnya dibongkar supaya anak pejabat bisa jalan," sambungnya.

Cak Imin lantas menuturkan bagaimana suatu aturan bisa sangat berbeda penerapannya jika seseorang memiliki orang tua yang menduduki jabatan penting.

"Jadi kalau ada peringatan untuk anak pejabat hati-hati, jangan dekat-dekat sumur, nanti jatuh. Dan buat anak pejabat bukannya dia minggir dari sumur, sumurnya yang dipindah," pungkasnya. (*)

Editor: Rafika