search

Advetorial

Pemkab KukarDesa JembayanKecamatan Loa KuluSitus sejarah Kutai Kartanegaradestinasi wisata KukarJamliEdi DamansyahRendi Solihin

Miliki Tiga Situs Sejarah, Pemerintah Desa Jembayan Akan Kembangkan Jadi Daya Tarik Wisata

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 23 Oktober 2023 | 538 views
Miliki Tiga Situs Sejarah, Pemerintah Desa Jembayan Akan Kembangkan Jadi Daya Tarik Wisata
Situs bersejarah di Desa Jembayan (Istimewa)

Tenggarong, Presisi.co - Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, memiliki banyak situs peninggalan sejarah. Untuk itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Jembayan tengah mengupayakan pengembangan situs-situs bersejarah tersebut agar nantinya bisa menjadi daya tarik wisata.

Adapun tiga situs bersejarah yang terdapat di Desa Jembayan yakni Makam Raja Kukar Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, Makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya, dan Bunker Jepang Peninggalan Perang Dunia II.

Sekretaris Desa Jembayan, Jamli mengatakan, pihaknya berencana mengelola ketiga situs bersejarah tersebut menjadi destinasi wisata untuk menggaet wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Desa Jembayan.

“Kami ingin menjadikan Desa Jembayan sebagai desa wisata yang memiliki nilai sejarah dan religi. Kami juga ingin melestarikan warisan budaya dan sejarah yang ada di desa kami,” ungkapnya.

Lebih lanjut Jamli menuturkan bahwa di Desa Jembayan, terdapat dua situs sejarah religi. Pertama, makam Raja Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa, terletak di wilayah RT 1 Desa Jembayan. Makam ini merupakan salah satu situs kerajaan tertua di Indonesia yang masih terawat dengan baik.

Selain itu, terdapat pula makam Aulia Habib Abdurrahman bin Husin bin Yahya di wilayah RT 15 Desa Jembayan. Dikatakan Jamli, makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir seorang ulama besar yang sangat dihormati oleh penduduk setempat. Banyak peziarah dari berbagai daerah yang sering mengunjungi makam tersebut, baik siang maupun malam.

Di samping kedua situs religi tersebut, ada juga situs Bunker Jepang yang merupakan peninggalan asli dari Perang Dunia II. Bunker tersebut terletak di wilayah RT 15 Desa Jembayan, lokasinya pun tergolong strategis karena berada di ketinggian. Hanya saja, situs ini masih kurang terurus.

Jamli berharap situs ini dapat menjadi sarana edukasi sejarah bagi siswa dan masyarakat di Kukar. Dirinya juga mengharapkan partisipasi dari masyarakat setempat untuk ikut merawat dan melindungi situs-situs ini sebagai bagian dari warisan yang perlu dilestarikan.

“Semoga masyarakat kita mendukung program yang ingin kita bangun untuk mengembangkan wisata di Jembayan,” sambungnya.

Terakhir, ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar untuk mengembangkan tiga situs bersejarah ini. (Adv)

Editor: Rafika