Resmi! Partai Demokrat Tarik Dukungannya Terhadap Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024
Penulis: Rafika
Jumat, 01 September 2023 | 1.452 views
Presisi.co - Partai Demokrat mengumumkan akan mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan imbas merasa dikhianati atas keputusan sepihak NasDem dan Anies Baswedan yang diam-diam menunjuk Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi cawapres.
Hal itu diputuskan dalam rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat sore (1/9/2023). Agenda itu dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai ketua dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selaku wakil ketua.
"Hasil sidang MTP, pertama partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng dalam konferensi persnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023), sebagaimana diberitakan oleh Suara.com.
Kedua, dengan dicabutnya dukungan ke Anies, Demokrat menyatakan akan meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan imbas pengingkaran terhadap janji yang selama ini telah disepakati.
"Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini. Demikian dua keputusan rapat dari Majelis Tinggi Partai yang baru saja berlangsung malam ini di Cikeas," ujarnya.
Merasa Dikhianati
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya, mengungkapkan pengkhianatan yang dilakukan oleh NasDem. Ia menyebut NasDem secara sepihak menunjuk Cak Imin, yang saat ini posisinya masih di poros Prabowo, menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023), dilansir dari Suara.com.
Sebagaimana diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan selama ini telah mengusung AHY sebagai cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Sementara itu, PKB sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Cak Imin.
Namun, bukannya segera mendeklarasikan AHY sebagai cawapres, justru nama Cak Imin yang dikonfirmasi akan mendampingi Anies. Alhasil, Demokrat pun tak bisa mengelak bahwa langkah ini merupakan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol. (*)