search

Advetorial

DPRD KaltimAgeil Suwarno

DPRD Kaltim Respon Keluhan Warga Kutim Terkait Rusaknya Sebuah SD Akibat Dampak Tambang

Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 05 Juni 2023 | 159 views
DPRD Kaltim Respon Keluhan Warga Kutim Terkait Rusaknya Sebuah SD Akibat Dampak Tambang
Anggota DPRD Kaltim, Ageil Suwarno juga turut merespon keluhan warga Kutim. (istiemewa)

Presisi.co, Samarinda – Kerusakan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Sangatta Utara, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang diduga karena dampak galian tambak juga direspon anggota DPRD lainnya.
Semisal Agiel Suwarno yang merupakan anggota dewan daerah pilih Bontang, Kutim, dan Berau. Dijelaskannya, saat ini dampak kerusakan SDN 003 Sangatta Utara itu disampaikan langsung oleh warga kepada DPRD Kaltim.

Sebabnya, duga Agiel, karena pemerintah setempat maupun perusahaan terkait, yang diduga menjadi sebab tidak memberikan respon yang baik maupun cepat. Oleh karena itu, masyarakat merasa perlu untuk mengadu kepada DPRD Kaltim.

"Mungkin masyarakat sudah mencoba mengajukan keluhan ke Pemerintah Kabupaten Kutim dan perusahaan, namun mereka merasa diabaikan. Itu sebabnya mereka menghubungi DPRD Kaltim," ungkap Agiel.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Agiel menyebutkan bahwa banjir ini berasal dari kolam bekas tambang yang tidak mampu lagi menampung volume air yang datang.

Dampak serius yang dialami oleh SDN 003 Sangatta Utara menjadi isu yang mendesak dan memerlukan respons cepat dari berbagai pihak terkait.

“Karena keselamatan anak-anak dan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam penanganan masalah ini,” tegasnya.

Sebagaimana yang diketahui, kerusakan tersebut disebabkan oleh banjir yang diduga terkait dengan jebolnya lubang pasca tambang yang dikaitkan dengan PT Kaltim Prima Coal.

Kerusakan yang terjadi tidak hanya melibatkan kerusakan perabotan sekolah, tetapi juga sarana infrastruktur. Fasilitas seperti pagar beton selama 45 meter dan pagar besi hanyut terbawa banjir. Selain itu, perabotan elektronik dan buku-buku pun tidak luput dari kerusakan akibat bencana tersebut.
(*)

Penulis: Redaksi