search

DPRD Samarinda

DPRD KaltimSutomo Jabir

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kaltim yang Rendah jadi Sorotan Pansus LKPJ Gubernur

Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 11 April 2023 | 127 views
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kaltim yang Rendah jadi Sorotan Pansus LKPJ Gubernur
Ketua Pansus LKPJ DPRD Kaltim Sutomo Jabir. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co – Ketua Panitia Khusus (Pansus) yang menangani Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2022, Sutomo Jabir, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sebab, pertumbuhannya tercatat sebagai yang terendah di Pulau Kalimantan, dengan angka 4,48 persen. Angka ini masih di bawah standar nasional sebesar 5,2 persen.

"Memang patut disayangkan tingkat pertumbuhan ekonomi Kaltim masih rendah di antara provinsi lain di Kalimantan yang hanya 4,48 persen,” ungkapnya.

Menurutnya, hasil konfirmasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim mengindikasikan bahwa rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi ini terkait dengan fakta bahwa angka pertumbuhan ekonomi sebelumnya sudah cukup besar dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan.

Hal ini menjadi titik perhatian mengapa tingkat pertumbuhan ekonomi Kaltim rendah dibandingkan dengan provinsi tetangga, seperti Kalimantan Tengah dengan angka 6,45 persen, Kalimantan Utara 5,34 persen, Kalimantan Selatan 5,11 persen, dan Kalimantan Barat 5,07 persen.

"Ditinjau dari data pertumbuhan ekonomi Kaltim, kita harus melakukan pemeriksaan menyeluruh, karena seharusnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang tinggi harus diikuti oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang juga tinggi," ungkapnya.

Walau begitu, Sutomo Jabir mengakui bahwa Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim masih tetap tertinggi, mencapai Rp506,2 triliun pada tahun 2022. Pertumbuhan ini diukur melalui PDRB harga konstan Kaltim yang meningkat dari Rp484,4 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp506,2 triliun pada tahun 2022.

Pada tahun 2022, tingkat pertumbuhan ekonomi Kaltim mencatatkan perbaikan signifikan dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya tumbuh sebesar 2,55 persen, atau bahkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,9 persen.

Namun, fakta bahwa pada tahun 2022 tingkat pertumbuhan ekonomi Kaltim menjadi yang terendah di Pulau Kalimantan menyorot tantangan yang harus dihadapi. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan mencapai 5,31 persen pada 2022, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) harga konstan senilai Rp 11.710,4 triliun, pemulihan ekonomi Kaltim masih menyisakan tugas penting.

“Pertumbuhan ekonomi dan penurunan indeks kemiskinan juga akan menjadi agenda yang akan ditangani oleh Pansus LKPJ sebagai bahan evaluasi ke depan. Tantangan ini akan menjadi panggung bagi tindakan konstruktif guna meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif,” tukasnya. (*)

Penulis: Redaksi