search

Berita

Arist Merdeka SiraitKomnas PA

Mengenal Arist Merdeka Sirait yang Wafat Pagi Ini, Pejuang Keadilan Anak Sekaligus Ketua Komnas PA

Penulis: Rafika
Sabtu, 26 Agustus 2023 | 1.249 views
Mengenal Arist Merdeka Sirait  yang Wafat Pagi Ini, Pejuang Keadilan Anak Sekaligus Ketua Komnas PA
Arist Merdeka Sirait. (Sumber: Instagram/@komnasanak)

Presisi.co - Berita duka kembali menyelimuti tanah air. Kali ini, kabar tersebut datang dari Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait yang meninggal dunia di usia 63 tahun. Kabar ini dikonfirmasi oleh Komnas PA melalui Instagram resminya.

"Komnas Anak Berduka. Telah berpulang Ketua Umum Komnas Anak, Bapak Arist Merdeka Sirait pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pukul 09.30 WIB," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

"Untuk rumah duka RSPAD Gatot Subroto. Rencana dikuburkan di Pemakaman Keluarga di PORSEA, Toba, Sumut. Mari Anak Indonesia untuk kita doakan bersama. Dan mohon dimaafkan segala kesalahan beliau," lanjutnya.

Untuk mengenangnya, mari kita simak perjalanan hidup Arist yang selama ini mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan hak-hak dan perlindungan bagi anak-anak yang mendapatkan ketidakadilan.

Perjalanan Kehidupan Arist 

Aris lahir di Pematang Siantar, tanggal 17 Agustus 1960. Dirinya mengawali karier sebagai seorang aktivis yang aktif di berbagai Lembaga Swayada Masyarakat (LSM) dan organisasi buruh.

Arist juga sempat berkecimpung sebagai aktivis buruh anak pada awal tahun 1980-an. Hingga beberapa tahun kemudian, ia mendirikan yayasan untuk perlindungan terhadap buruh.

Selama ini, hidup Arist banyak didedikasikan untuk kesejahteraan anak-anak yang tidak beruntung. Di tahun 1987, ia pun mendirikan sebuah Yayasan yang diberi nama Komite Pendidikan Anak (Kompak). 

Yayasan Kompak ini dimaksudkan sebagai wadah yang memberikan pendidikan yang setara dengan masyarakat lain untuk buruh anak (buruh yang berusia di bawah tahun). Empatinya tumbuh begitu besar ketika menyaksikan buruh anak bekerja dan diperlakukan sangat tidak layak di usianya yang masih begitu belia.

Mendirikan dan Memimpin Komnas PA

Sebelas tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1998 ia bersama dengan beberapa aktivis anak lainnya termasuk Seto Mulyadi, mendirikan Komite Nasional Perlindungan Anak atau dikenal sebagai Komnas PA. Sebab, meskipun sudah mengakui konvensi PBB terkait hak anak di 1990-an, Indonesia belum mempunyai lembaga khusus untuk perlindungan anak sebelum tahun 1998.

Pada awal-awal pendirian Komnas PA, Kak Seto ditunjuk sebagai Ketua Umum, sedangkan Arist menjadi Sekretaris Jenderal Komas PA. Barulah, setelah 12 tahun ia mengabdi di Komnas PA, dengan tiga periode pemilihan, Arist kemudian terpilih sebagai ketua Komnas PA menggantikan kak Seto, hingga akhir hidupnya.

Aktif Memberikan Pembelaan Hak Anak

Sejumlah kasus yang berhubungan dengan perlindungan anak telah berhasil ditangani oleh Arist sepanjang hidupnya. Salah satu yang paling terkenal yaitu kasus remaja berusia 15 tahun yang membunuh bocah 5 tahun di Jakarta Pusat, hingga berbagai kasus pidana yang melibatkan anak di Indonesia berhasil ia tangani. 

Bahkan beberapa waktu lalu, Arist juga sempat memberikan perlindungan terhadap perempuan berinisial A, kekasih Mario Dandy. Mario saat ini berstatus sebagai terdakwa dalam kasus penganiayaan terhadap David Ozora.

Arist pun diketahui sempat mengawal perkara hak asuh Gala Sky, anak mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, agar jatuh ke tangan Haji Faisal. Saat itu, Arist menyatakan dirinya siap hadir sebagai saksi fakta apabila dibutuhkan.

Tak sampai di situ, Arist juga sempat mengiritik artis Lesty Kejora lantaran dianggap mengeksploitasi anaknya sebagai alasan utama untuk rujuk dengan suaminya, Rizky Billar. Diketahui sebelumnya, Rizky Billar sempat dilaporkan ke polisi karena kasus KDRT terhadap Lesty, walaupun akhirnya laporan tersebut dicabut. 

Belum lama ini, Komnas PA di bawah kepemimpinan Arist Merdeka Sirait, juga mengawal kasus bayi tertukar oleh pihak rumah sakit di Bogor, Jawa Barat. Adapun hasilnya, mengungkap fakta bahwa kedua bayi itu memang benar tertukar setelah dilakukannya tes DNA silang.

Selamat jalan Arist Merdeka Sirait. Perjuanganmu untuk anak-anak Indonesia akan selalu terkenang. (*)

Editor: Rafika