search

Daerah

Perumahan Keledang Mas BaruAmblasan TanahTanah AmblasPemkot Samarinda

Warga Terdampak Amblasan Tanah di Perumahan Keledang Mas Baru Tunggu Tindak Lanjut Penanganan dari Pengembang

Penulis: Nelly Agustina
Senin, 10 Juli 2023 | 1.111 views
Warga Terdampak Amblasan Tanah di Perumahan Keledang Mas Baru Tunggu Tindak Lanjut Penanganan dari Pengembang
Waspada tanah longsor. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co – Dampak bencana amblasan tanah di Perumahan Sungai Keledang Mas Baru Blok BS, BW dan BR, Jalan Bung Tomo, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang masih belum menemui titik terang. Warga masih terus menunggu kepastian penanganan bencana tersebut. PT Sinar Mas yang merupakan tim pengembang sedang mengupayakan pemotongan gunung untuk antisipasi longsor.

Sebelumnya, pihak pengembang telah melakukan Rapat Dengan Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda dan menyanggupi segera menyelesaikan pada akhir Juni 2023.

“Rencana perjanjian awal meleset, harusnya akhir Juni, namun yang turun baru alat bor saja,” ungkap Ketua RT 20 Blok BS, Aspiransyah saat ditemui di rumahnya pada Senin, 10 Juli 2023.

Ia menjelaskan bahwa amblasan tanah tersebut terus bergerak dan berdampak sampai Blok BR yang merupakan blok sebelah dari pusat amblasan. Rumah tersebut sebelumnya telah mengalami retakan, namun semakin parah dari sebelumnya. Terlebih keadaan cuaca di Kota Samarinda tidak menentu dan berubah dengan sangat cepat. 

Aspiransyah mengatakan bahwa warga yang terdampak dan masih bertahan merasa khawatir ketika hujan tiba. Permasalahan utamanya bukan saat hujan, tetapi lima jam setelahnya jika terjadi panas terik. Sampai saat ini, pihaknya hanya melihat mesin bor untuk penelitian struktur tanah, belum terdapat alat berat yang harusnya telah ada sejak minggu lalu.

“Janjinya hari ini (10/07/2023) bakal datang alatnya, kita tunggu saja,” tambahnya.

Menambahkan, Camat Samarinda Seberang, Aditya Koespryogi mengatakan pihak pengembang sejak seminggu lalu melakukan pengeboran sekitar 30 meter untuk melakukan analisa tanah. Pihaknya sudah mencoba mengonfirmasi pihak pengembang, namun jawabannya bahwa masih menunggu hasil analisa struktur tanah. Warga sangat khawatir dengan keadaan ini, karena sudah terlalu lama menunggu. 

“Semakin lama akan semakin parah, apalagi hujan sedang intens,” ungkapnya.

Terkait pelebaran lokasi amblasan hingga ke blok sebelah, Ia membenarkan bahwa terdapat retakan yang semakin pada salah satu rumah warga di blok BR. Awalnya retakannya hanya vertikal, namun telah meningkat dengan terjadinya retakan horizontal. Keadaan ini semakin berbahaya untuk warga, pihaknya telah mengimbau warga untuk segera mengungsi. Hingga saat ini terdapat 7 rumah yang telah mengungsi.

“Harapannya semuanya dapat segera pindah, namun warga memiliki perhitungannya sendiri, kami tidak bisa memaksa,” ungkapnya.

Aditya mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi baik teknis dan nonteknis kepada Sekertaris Daerah Pemerintah Kota Samarinda, Hero Mardanus. Utamanya terkait pengerjaan nantinya akan Pemkot Samarinda awasi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda atau biarkan saja. 

“Terlebih ketika sudah sampai alat beratnya, tindak lanjutnya seperti apa akan kami terus koordinasikan,” ungkapnya

Land acqusition, permit, and security Kalimantan Departemen head, PT Bumi Samarinda Damai, yang merupakan merupakan Joint Venture antara PT Sinarmas Wisesa dengan PT Samarinda Baru, Piratno mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan untuk segera melakukan pemotongan gunung. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kendala pada alat yang akan digunakan jenis excafator, dan per hari ini alat telah berada di jalan menuju lokasi amblasan.

Piratno mengatakan keterlambatan tersebut dikarenakan pihaknya sedang menunggu hasil dari pengeboran yang masih dalam proses. Pihaknya memastikan besok (Selasa, 11 Juni 2023) dapat segera melakukan kegiatan.

“Kami akan mendatangkan tim teknis untuk melakukan perhitungan agar mengantisipasi bencana lanjutan,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi