search

Advetorial

Rembuk StuntingStunting SamarindaPola Asuh AnakDampak Stunting

Kecamatan Samarinda Gencarkan Sosialisasi Pola Asuh Anak untuk Menekan Kasus Stunting

Penulis: Nelly Agustina
Rabu, 17 Mei 2023 | 742 views
Kecamatan Samarinda Gencarkan Sosialisasi Pola Asuh Anak untuk Menekan Kasus Stunting
Suasana Rembuk Stunting di Kecamatan Samarinda Ulu. (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Kecamatan Samarinda Ulu menggelar Rembuk Stunting tingkat kecamatan di Gedung Serbaguna Kecamatan Samarinda Ulu Jalan Juanda pada Rabu, 17 Mei 2023.

Rembuk stunting dihadiri Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani dan Lurah Se- Kecamatan Samarinda Ulu.

Dari 8 Kelurahan yang berada di Kecamatan Samarinda Ulu, Kelurahan Air Putih paling tertinggi temuan anak beresiko stunting adalah 51 anak, Kelurahan Bukit Pinang 24 anak, Kelurahan Gunung Kelua 5 anak, Kelurahan Air Hitam 19 Anak, Kelurahan Jawa 2 anak, Kelurahan Dadi Mulya 2 anak, Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Teluk Lerong Ilir 0 kasus.

“Persoalannya kurang lebih sama hampir di setiap kecamatan,” ungkap Ayu.

Ayu katakan bahwa rembuk stunting ini dibutuhkan untuk mendiskusikan dan mengumpulkan kendala-kendala yang terjadi dalam upaya penurunan angka stunting di Kecamatan Samarinda Ulu.

“Salah satunya karena rendahnya minat orangtua datang ke posyandu,” sambungnya.

Selain rendahnya kesadaran orangtua untuk membawa anak ke posyandu, Ayu katakan bahwa juga terdapat juga kendala terhadap alat ukur yang telah diberikan oleh Kementerian Kesehatan baik dari keterampilan kadernya dan juga ketersediaanya.

“Jadi banyak hal yang mempengaruhi ya,” tambahnya.

Ayu juga menjelaskan bahwa masih perlu sinkronisasi data temuan oleh puskesmas dan juga hasil survei SSGI (Survei Status Gizi Indonesia).

“Semua yang kita dapatkan hari ini akan kami bawa untuk rembuk stunting tingkat Kota Samarinda,” jelasnya.

Paling besar yang kita fokuskan utamanya pola asuh, karena banyak orangtua yang melakukan pembiaran jika anaknya tidak makan dengan gizi yang cukup.

“Maka nanti setelah rembuk stunting tingkat Kota Samarinda kita akan rumuskan kembali bagaimana sosialisasi yang tepat untuk orangtua dalam upaya penurunan angka stunting,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi