search

Daerah

Andi HarunPemkot Samarindaanggaran pendidikan

Anggaran Pendidikan 20 Persen, Andi Harun: Belum Terdistribusi Merata, Harus Ditambah?

Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 16 Maret 2023 | 624 views
Anggaran Pendidikan 20 Persen, Andi Harun: Belum Terdistribusi Merata, Harus Ditambah?
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat menjadi pembicara di acara Indonesia Future Forum (IFF). (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyebut porsi anggaran sebesar 20% untuk dana pendidikan dari kantong Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum terbagi secara merata. Padahal, pendidikan disebut Andi Harun merupakan aset utama untuk kemajuan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Andi Harun saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Future Forum (IFF). Acara yang digelar oleh Education & Economic Development Consulting (INADATA) bersama Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia itu mengangkat tema “Agenda, Kepemimpinan, dan Partnership dalam Menjawab Tantangan Fundamental Indonesia 25 Tahun ke Depan, Khususnya di Bidang Pembangunan Modal Manusia” pada hari Rabu (15/3) di Hotel JS Luwansa, Kuningan Jakarta.

Sebagai salah satu kepala daerah yang dinilai pro terhadap agenda Reformasi Birokrasi, Andi Harun sampaikan bahwa kekayaan di dunia ini hanya dikuasai oleh segelintir orang.  Hal ini dikarenakan adanya oligarki yang menguasai perekonomian dunia. Gambaran serupa juga terjadi di Indonesia.

Menurut dia, hambatan utama dalam upaya kemajuan adalah kapital manusia yang berpendidikan tinggi belum merata. Padahal semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi produktivitas. Sebab human capital bisa mengukur produktivitas.

“Porsi APBN untuk pendidikan masih 20 persen, itu pun pendistribusiannya masih belum merata karena aset terpenting dan tertinggi itu sesungguhnya pendidikan dan kesehatan,” kata Andi Harun.

Untuk menjawab tantangan fundamental tersebut, Indonesia dikatakan Andi Harun perlu menjaga persatuan, menjadikan modal manusia pendidikan dan kesehatan sebagai fokus utama dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi bahkan meningkatkan kekayaan nasional.

“Sehingga, redistribusi kekayaan nasional ini adalah hal penting, agar kualitas kesejahteraan warga bisa merata dan menjawab tantangan masa depan Indonesia,” tutupnya. (Al/Presisi.co)

Editor: Redaksi