search

Daerah

Teri MedanDisdag SamarindaMarnabasPemkot Samarinda

Sidak Bapokting Jelang Ramadhan di Samarinda, Ada Temuan Teri Medan dengan Bahan Pengawet

Penulis: Nelly Agustina
Selasa, 07 Maret 2023 | 606 views
Sidak Bapokting Jelang Ramadhan di Samarinda, Ada Temuan Teri Medan dengan Bahan Pengawet
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas (Nelly Agustina/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas menanggapi perihal temuan teri medan yang memakai bahan pengawet dalam sidak Bahan Pokok Penting (Bapokting) bersama Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso pada Selasa, 7 Maret 2023.

Sidak yang dilakukan oleh pemkot jelang Ramadhan ini berlangsung di Probebaya Mart, Pergudangan BUMD Varia Niaga, Gudang Bahan Urusan Logistik (Bulog), Pasar Segiri, dan IndoGrosir.

Marnabas mengatakan, temuan tersebut dari Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Samarinda, bukan hanya ikan teri medan tetapi juga cumi kering.

"Tadi saya langsung minta semua teri medan untuk diperiksa," tegasnya.

Lanjut dikatakan dia, temuan ini juga sempat ditemukan beberapa tahun lalu, sebelumnya sudah ditelusuri berasal dari Kota Bontang namun dugaan sementara penelusuran yang didapatkan dari sidak pada selasa 7, Maret 2023 adalah dari Banjarmasin.

"Kami akan perdalam lagi, karena disdag juga memiliki alat," tambahnya.

Lanjut Marnabas, dari hasil penulusuran benar didapatkan pengawet maka akan ditarik peredarannya, untuk menghindari kerugian pedagang maka akan dikembalikan kepada distributornya.

"Pedagang juga tidak mengetahui, harusnya dalam pantauan kami hanya masih dalam keterbatasan, sehingga kami hanya periksa sampel," tambahnya.

Ia mengimbau, pedagangan tidak menjual lagi teri medan dengan pengawet karena berbahaya untuk masyarakat.

Sementara, pembeli juga disebut dia dapat mendeteksi apakah teri medan yang dijual di pasar menggunakan bahan pengawet atau tidak. Paling mudah adalah jika tidak ada lalat maka jangan dibeli karena kemungkinan besar terdapat bahan pengawet.

"Untuk 100 persen menghilangkan mungkin belum bisa, tetapi kami usahakan 90 persen keatas kami pastikan teratasi," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi