Penulis: Presisi 1
Kamis, 02 Maret 2023 | 7.496 views
Presisi.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta netizen dan pers mengungkap harta kekayaan pejabat negara yang tak wajar dan memviralkannya.
"Coba teman-teman wartawan dan netizen kalau itu bisa melacak aset para pejabat penyelenggara negara, kemudian viralkan. Sehingga apa? Banyak yang gerak. Itu kan juga salah satu dorongan supaya pejabat tidak bertindak macam-macam. Kan begitu. Itu sebetulnya dorongnya ke sana," tegas Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Selasa (28/2/2023) seperti diberitakan Kompascom.
Alexander mengungkapkan, harta kekayaan tak sesuai itu ketika disandingkan profil, gaji, dan jabatan pejabat negara dalam LHKPN dengan hartanya sangat besar dan bisa juga terlalu kecil.
Alexander meminta kerja sama pers dan masyarakat membongkar aset-aset pejabat negara lainnya. "Di satu sisi bagus ini kan. Teman-teman wartawan dan netizen banyak mengungkap aset-aset yang bersangkutan. Tapi saya bilang jangan berhenti di yang bersangkutan. Banyak pejabat kita yang berperilaku demikian," beber Alexander.
Diketahui, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menganalisa, Rafael Alun Trisambodo menggunakan orang lain untuk membuka rekening dan bertransaksi. PPATK mengirimkan hasil analisa transaksi mencurigakan Rafael Alun Trisambodo ke KPK sejak tahun 2012. “Signifikan tidak sesuai profil yang bersangkutan dan menggunakan pihak-pihak yang patut diduga sebagai nominee atau perantaranya,” ucap Ivan. (*)