search

Berita

Polisi Peras PolisiBripka Madih

Bripka Madih yang Ngaku Diperas Rp 100 Juta oleh Polisi Akhirnya Minta Maaf ke Polda Metro, Kenapa Ya?

Penulis: Presisi 1
Selasa, 07 Februari 2023 | 771 views
Bripka Madih yang Ngaku Diperas Rp 100 Juta oleh Polisi Akhirnya Minta Maaf ke Polda Metro, Kenapa Ya?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. (Suara.com)

Presisi.co – Oknum polisi berinisial TG yang diduga melakukan pemerasan saat Bripka Madih melaporkan kasus tanah orangtuanya dipertemukan dengan Bripka Madih di Mapolda Metro Jaya. Dalam pertemuan itu, Bripka Madih menyampaikan permohonan maaf karena tidak terbukti terjadi pemerasan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (7/2/2023) seperti dilansir Suara.com, jaringan Presisi.co.

"Tidak ada, jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontasi kedua belah pihak langsung ya ini tidak ada dapat dibuktikan, saya rasa itu," ucap Trunoyudo di Polda Metro Jaya.

Dikatakan Trunoyudo, dari hasil konfrontir antara Bripka Madih dengan TG, keduanya mengaku objek laporan pada tahun 2011 yang dilayangkan ibunda Bripka Madih, Halimah terkait objek tanah seluas 1.600 meter.

"Halimah, ibu Madih, dan benar objek 1.600 meter persegi, dan tidak dibantah oleh Bripka Madih. Sedangkan Bripka Madih menuntut 3.600 meter persegi, ketika dikonfrontir ketika ditanya ke TG benar 1.600 meter persegi. Artinya ini tidak dibantah," katanya.

Trunoyudo mengatakan, untuk keterangan tempat, keduanya memiliki kesesuaian dengan proses laporan di Kantor Dirkrimum di Kamneg yang disana turut memuat sekitar belasan penyidik.

"Ada persamaan dalam waktu dan tempat tidak ada bantahan dan yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk, dan 'Minta maaf Pak Haji. Saya mohon maaf'," kata Trunoyudo yang menirukan ucapan Bripka Madih.

"Artinya kami apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," tambah Trunoyudo. (*)

Editor: Rizki