Mengapa 16 November Dirayakan Sebagai Hari Angklung Sedunia?
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 16 November 2022 | 1.292 views
Presisi.co – 16 November ternyata adalah Hari Angklung Sedunia. Agenda itu terhitung penting sebab pada tanggal tersebut, UNESCO mengakui alat musik angklung sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia. Berikut adalah ulasan selengkapnya.
UNESCO menetapkan angklung sebagai warisan budaya takbenda pada 16 November 2010. Kala itu, Komite UNESCO mengadakan pertemuan bertajuk ‘Fifth Session of the Intergovernmental Committee’ disingkat 5.COM, di Nairobi, Kenya, Afrika Timur.
Dalam persamuhan itu, Pemerintah Indonesia mengusulkan angklung dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Dari hasil pertemuan, UNESCO pun menetapkan angklung telah memenuhi kriteria sebagai warisan budaya tak berbeda.
Salah satu alasan kuat angklung dipilih adalah perannya di luar alat musik. Alat musik bernada ganda itu juga pusat identitas budaya masyarakat. Di Jawa Barat dan Banten, permainan angklung dinilai mencerminkan kerjasama dan pentingnya harmoni sosial.
Mengenal Angklung
Dilansir dari Detik, alat musik angklung secara historis sudah dikenal di Indonesia sejak abad ke-11. Secara etimologi, kata ‘Angklung’ berasal dari kata ‘angka’ dan ‘lung’. Angka berarti nada yang hilang. Pasalnya, hanya ada empat nada dalam alat musik tersebut. Sementara lung berati pecah.
Angklung biasanya terbuat dari dua jenis bambu yakni bambu hitam dan bambu putih. Alat tersebut juga memiliki korelasi dengan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agaris. Dengan filosofi yang bersumber pada padi. Filosofi ini lahir dari mitos Nyi Sri Pohaji sebagai Dewi Sri atau pemberi kehidupan.
Sebagai warga negara yang baik, ada banyak cara bagi anda untuk memperingati Hari Angklung Sedunia. Mulai dari menggunakan twibbon, menyebarkan informasi, atau membagikan berita ini. Selamat hari Angklung Sedunia! (*)