search

Berita

the goods deptsiapa yang membuat brightspot marketbrightspot market

Mengenal Sosok di Balik Brightspot Market dan Toko The Goods Dept

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 04 November 2022 | 1.690 views
Mengenal Sosok di Balik Brightspot Market dan Toko The Goods Dept
Logo Brightspot Market (Sumber: Istimewa)

Presisi.co – Acara Brightspot Market dan The Goods Dept hari ini menjadi perbincangan warga Ibu Kota. Festival kurasi produk tersebut direncanakan berjalan mulai 3 hingga 6 November di Plaza Senayan, Jakarta. Ternyata ada sosok yang unik di balik kegiatan tersebut.

Nama Anton Wirjono mungkin terdengar asing. Namun, bagi pelaku industri kreatif, ia adalah sosok yang inspiratif. Selain menginisiasi Brightspot Market, Anton juga adalah pemilik toko The Goods Dept. Dilansir dari Detik, Anton ternyata bekerja sebagai DJ sebelum terjun ke bisnis produk lokal. Namun, namanya mulai dikenal luas ketika menginisasi The Goods Dept dan Brightspot Market.

The Goods Dept diciptakan sebagai lokasi permanen bagi brand-brand lokal yang merintis bisnis. Sementara Brightspot Market, berfungsi sebagai kegiatan tahunan atau marketplace musiman yang memamerkan barang-barang fashion, musik, dan seni. Konsep ini diakui banyak pelaku industri kreatif mendorong kelahiran brand lokal seperti Cotton Ink dan Bluesville.

Anton kemudian menjelaskan bahwa ide pendirian Brightspot Market, awalnya berasal dari Amerika yang disesuaikan dengan pasar di Jakarta. Konsep awal pendirian marketplace tersebut adalah menjadi wadah bagi sekumpulan individu yang memiliki pemikiran yang sama.

“Dalam arti, kalau orang kreatif main sama orang kreatif, kumpulan orang ini bisa menemukan jalan keluar untuk mengekspresikan kreativitas mereka,” terangnya.

Brightspot Market juga mencari cara kreatif Anton untuk keluar dari bisnis event organizer. Meksipun demikian, strategi dan konsep Brightspot Market juga tidak jauh berbeda dengan bisnis musik. Pihaknya menggunakan metode kurasi bagi brand-brand yang ingin mengikuti kegiatan tersebut.

Kurasi adalah proses memilih koleksi karya seni yang biasanya diterapkan di museum atau galeri seni rupa. Proses tersebut diadaptasi untuk pemilihan musik, produk maupun konten. Ia percaya di tengah kompetisi bisnis yang sengit, kreativitas manusia bakal selalu menjadi faktor pembeda yang harus terus diasah.

Salah satu saran dari Anton bagi anak muda, adalah bergaul dengan orang-orang yang memiliki pola pikir yang sama. Pribadi yang memiliki jiwa kreatif tentu akan menemukan cara terbaik untuk mengekspresikan kreativitas.

Di 10 tahun perjalanannya bersama para pelaku bisnis, Anton menemukan bahwa jenis bisnis yang bertahan adalah yang fokus dan konsisten berinovasi. (*)

 

Editor: Bella