Shin Tae-yong Ancam Mundur dari Timnas Indonesia, Netizen Perang Tagar #STYSTAY dan #STYOUT di Twitter
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 13 Oktober 2022 | 1.640 views
Presisi.co – Publik terpecah belah setelah Shin Tae-yong menyatakan diri akan mundur sebagai pelatih Timnas Indonesia. Dua tagar pun muncul di jagat maya, #STYOUT dan #STYSTAY.
Dua tagar itu mempunyai argumen masing-masing mengenai sikap Shin Tae-yong. Bagi mereka yang mendukung hashtag #STYSTAY, kepergian juru taktik asal Korea Selatan bakal membuat prestasi sepak bola Indonesia anjlok seketika. Pasalnya, Shin Tae-yong dinilai memiliki jasa besar mengantarkan Timnas Indonesia U-20 ke Piala Asia U-20 2023.
“Jangan sampai ada Luis Milla jilid dua. Tragedi Kanjuruhan memang menyakitkan, tapi ingat, banyak agenda sepakbola yang harus dijalankan dalam waktu dekat,” tulis salah seorang netizen, dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co.
Sementara bagi para pendukung #STYOUT, kepergian Shin Tae-yong dinilai tidak lebih dari ‘bargaining’ atau tawar-menawar pertanggung jawaban atas kematian 132 orang di Stadion Kanjuruhan. Namun, ada pula yang menilai Shin Tae-yong sebenarnya mencontohkan sikap jantan. Tidak terlibat langsung namun berani mengundurkan diri dari jabatan.
“STY aja berani bilang begini, bagaimana, nih, ketua umum PSSI ? Lagian urusan mundur itu pilihan personal. Fokusnya harus tetap bagaimana cara PSSI bertanggung jawab penuh. Dan mereka yang punya kuasa mundur dari jabatan,” beber salah satu netizen, berdasarkan pantauan media ini.
Dukung Iwan Bule Bertahan
Sebelumnya, Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku juga akan hengkang jika Ketua PSSI, Mochammad Iriawan, mengundurkan diri dari jabatan. Hal tersebut diungkap Shin Tae-yong dalam sebuah unggahan di Instagram, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam postingannya di akun @shintaeyong7777, Shin Tae-yong memberi dukungan kepada Iwan Bule untuk mempertahankan jabatan sebagai Ketua PSSI. Menurutnya, Iwan Bule adalah sosok yang mendukung dan mencintai sepakbola indonesia sepenuh hati.
“(Jadi) Jika Ketua PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi, maka saya juga akan mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan rekan kerja, saya juga memiliki kesalahan yang sama,” bebernya.
Shin Tae-yong pun menilai, sepakbola bukan hanya kerja satu orang saja. Kesuksesan hanya bisa dicapai ketika semua individu bekerja sebagai satu tim. Mulai dari pemain inti dan cadangan, staf pelatih, official, karyawan PSSI, hingga Ketua Umum PSSI.
“Sepakbola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang ketika hanya satu orang yang kinerjanya bagus,” ungkapnya.
Juru taktik asal Korea Selatan tersebut lantas menyayangkan bahwa pubik mengarahkan tanggung jawab tragedi tersebut kepada Ketua PSSI. Meskipun demikian, ia juga turut berduka atas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 silam. (*)