search

Daerah

Panca Mandala KaltimMembumikan PancasilaEndro S EfendiProf KH Yudian Wahyudi Badan Pembinaan Ideologi PancasilaHadi Mulyadi

Deklarasi 11 Jejaring Panca Mandala Kaltim Jadi yang Pertama di Pulau Kalimantan

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 07 Oktober 2022 | 680 views
Deklarasi 11 Jejaring Panca Mandala Kaltim Jadi yang Pertama di Pulau Kalimantan
Deklarasi Panca Mandala Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim pada Kamis, 6 Oktober 2022. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Bertempat di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Jejaring Panca Mandala (JPM) tingkat provinsi serta kabupaten dan kota di Kaltim, dideklarasikan di hadapan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Prof KH Yudian Wahyudi dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Kamis (6/10) kemarin.

Para bupati dan wali kota se-Kaltim atau yang mewakili, juga hadir dalam acara deklarasi Jejaring Panca Mandala binaan BPIP tersebut, dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepakatan antara BPIP dengan pemerintah daerah se-Kaltim. Hadir pula Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso serta para anggota JPM yang berkomitmen menjalankan program konkret untuk masyarakat Kaltim.

“Dengan ini kami sepakat membumikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat, serta mendukung kolaborasi dan sinergi pembinaan ideologi Pancasila di Provinsi Kalimantan Timur,” ucap 55 pengurus JPM se-Kalimantan Timur secara serentak dalam deklarasi tersebut.

Pembacaan deklarasi itu dipimpin Ketua Jejaring Panca Mandala Benua Etam Provinsi Kaltim, Endro S. Efendi.

Diketahui, anggota Jejaring Panca Mandala ini terdiri 5 unsur, masing-masing pemerintah, pengusaha, akademisi, organisasi masyarakat, dan media massa. Sebelumnya, seluruh anggota JPM ini mendapat penguatan pembinaan ideologi Pancasila dari BPIP, mulai 4-5 Oktober 2022 di Samarinda.

Deklarasi itu sekaligus mengukuhkan kehadiran 11 JPM di Kalimantan Timur. Masing-masing JPM Benua Etam, Provinsi Kalimantan Timur; JPM Tepian, Kota Samarinda; JPM Beriman, Kota Balikpapan; JPM Kota Taman, Kota Bontang; JPM Batiwakkal, Kabupaten Berau; dan JPM Borneo Untung Benua, Kabupaten Kutai Timur. Selanjutnya JPM Benuo Taka, Kabupaten Penajam Paser Utara; JPM Paser Daya Taka, Kabupaten Paser; JPM Rakat Betulungan, Kabupaten Kutai Kartanegara; JPM Sempekat Sempawaat, Kabupaten Kutai Barat; terakhir JPM Tana’a Meka’am, Kabupaten Mahakam Ulu.

Usai pengukuhan ini, seluruh JPM akan melakukan aksi konkret, di antaranya, penguatan ideologi Pancasila dan karakter kebangsaan melalui kegiatan sosialisasi kepada keluarga narapidana teroris (Napiter) yang telah direncanakan JPM Benua Etam, Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara JPM Rakat Betulungan, Kab. Kutai Kartanegara membuat rencana program penguatan kapasitas SDM dalam membumikan Pancasila pada karyawan swasta di perusahaan-perusahaan melalui kegiatan pembentukan Kader Pancasila Jaringan JPM.

Ibu Kota Negara, Penajam Paser Utara menjadi tempat bagi JPM Benuo Taka melaksanakan program pemberdayaan pada bidang pendidikan melalui Pesantren Penggerak Pancasila yang meliputi, penelitian santri penggerak Pancasila, sosialisasi wawasan kebangsaan, pendampingan, dan pelatihan.

Program konkret pembumian Pancasila ini juga telah disusun 8 JPM dari kabupaten/kota lainnya guna memberikan solusi atas isu/masalah pembinaan ideologi Pancasila di daerahnya masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Kepala BPIP, Prof KH Yudian Wahyudi mengungkapkan, bangsa Indonesia harus sadar, bangsa yang besar sebagai karunia yang wajib disyukuri.

“Setiap orang ditantang mengisi waktu dengan berguna. Kita wajib bersyukur, caranya dengan menjaga persatuan,” ungkap Yudian. Profesor lulusan Harvard University sekaligus kiai itu menambahkan, dengan persatuan dan kesatuan, Bangsa Indonesia akan semakin kuat dan maju.

“Kita sudah terjajah setelah jatuhnya Malaka 1511. Tidak pernah terjadi dalam peradaban sejarah manusia manapun, kecuali di Indonesia reformasi tidak berdarah dan menyatukan 57 negara (kesulatanan/kerajaan) menjadi satu. Hanya dalam 59 detik. Salah satu mukjizat politik pertama bangsa Indonesia adalah sumpah pemuda. Kalimat pendek yang bisa mengalahkan siapapun,” jelasnya.

Tak lupa Kepala BPIP memberi motivasi kepada para JPM bersemangat menjadi teladan Pancasila di tengah-tengah masyarakat. “Harapan saya jaga baik-baik NKRI. Mari kita sama-sama berusaha mewujudkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari”, ajak Yudian.

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antara Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan, Prakoso menuturkan, keberadaan JPM
sangat penting agar pembinaan ideologi Pancasila dapat berlangsung dengan sinergi, kolaboratif, efektif, dan gotong royong dalam pembumian ideologi Pancasila di Kaltim.

“Forum ini diharapkan langsung memulai aktivitasnya sesuai kesepakatan. Jejaring secara umum mendukung Badan Kesbangpol dalam melaksanakan tugas dan fungsi kesatuan bangsa dan politik. Selanjutnya mengaktualisasikan diri sebagai duta-duta Pancasila di daerah masing-masing. Kami berharap pemda dapat melakukan pembinaan sehingga tercipta sinergi di daerah masing-masing,” ujar Prakoso.

Diungkapkan pula, Provinsi Kaltim merupakan pertama membentuk JPM di Pulau Kalimantan.

“BPIP telah menginisiasi terbentuknya JPM di 10 provinsi dan akan terus dibentuk di 517 kab/kota,” sambungnya.

Selanjutnya, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi menuturkan, Kaltim siap hidup berdampingan dengan siapa saja serta dengan suku dan agama apa saja.

“Kaltim sudah terbiasa hidup berdampingan dan kondusif dari Kerajaan Kutai Kartanegara hingga sekarang tidak pernah terjadi kerusuhan,” ungkap Hadi.

Hadi berpesan kepada para JPM agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan yang sudah ada di Kaltim sebagai harga mati untuk menghalau gerakan-gerakan separatis dan radikal yang bisa saja terjadi.

“Persatuan dan kesatuan harus kita jaga dan amanah itu dititipkan kepada para JPM. Kami siap membumikan Pancasila di Bumi Kalimantan Timur,” pungkasnya. (*)

Editor: Yusuf