search

Internasional

Perang KoreaChang ZhengguoShen JinkeTentara Pembebasan Rakyat ChinaBandara Internasional Incheon

China Jemput 88 Jasad Tentara yang Tewas saat Perang Korea

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 16 September 2022 | 839 views
China Jemput 88 Jasad Tentara yang Tewas saat Perang Korea
Tentara Sukarelawan Rakyat China (CPV) saat bertempur di Perang Korea (Sumber: Hsu Chung-mao, Thinkchina.sg)

Presisi.co – Pemerintah China membawa pulang 88 jasad tentaranya yang tewas semasa Perang Korea 1950-1953. Jenazah dijemput oleh satu unit pesawat angkut militer berjenis Y-20 milik Peope’s Liberation Army atau Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Selain pesawat angkut, Juru bicara Angkatan Udara PLA, Kolonel Senior Shen Jinke, mengatakan, satu unit pesawat intai jenis J-20, juga ikut mengawal pemulangan 88 jenazah, yang bakal dilaksanakan hari ini, Jumat, 16 September 2022.

"Jasad sudah dimasukkan dalam peti pada Kamis untuk selanjutnya dipulangkan ke China pada Jumat. (Acara akan) didahului oleh upacara seremonial di Bandara Internasional Incheon di sebelah barat ibu kota Korea Selatan, Seoul," ujarnya kepada sejumlah awak media di Beijing, Kamis silam, dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co

Diwawancarai terpisah, Wakil Menteri Urusan Veteran China, Chang Zhengguo, menjelaskan sejumlah pihak akan menghadiri upacara serah terima jenazah tersebut. Diantaranya, pejabat teras kedutaan China di Korsel, perwakilan Kementrian Pertahanan Korsel, serta petugas yang terlibat dalam ekskavasi dan indentifikasi jenazah.

Pemulangan dilakukan sesuai prinsip kemanusiaan dan sebagai semangat persahabatan kedua negara.

Sebagai informasi, China dan Korsel telah melakukan serah terima jenazah personil jenazah selama delapan tahun berturut-turut, mulai dari 2014 hingga 2021. Hingga saat ini, terdapat sekitar 825 jenazah tentara Sukarelawan Rakyat China (CPV) yang menjadi korban dari Perang Korea.

Perang Korea merupakan imbas dari konflik antara Korea Utara dan Korsel, yang terjadi mulai dari pada 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953. Perang tersebut merupakan proxy war yang melibatkan sejumlah negara. Yakni Amerika Serikat dan sekutu, mendukung Korsel. Serta Korea Utara, yang didukung oleh China dan Uni Soviet.

Total korban tewas di pihak China mencapai sekitar 145 ribu orang dalam kontak senjata di Semenanjung Korea tersebut. Adapun korban di pihak Korsel, mencapai setidaknya 673 ribu jiwa, 50 ribu jiwa (Amerika Serikat), dan 315 jiwa (Uni Soviet). (*)

 Editor: Bella

Baca Juga