Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 22 April 2022 | 713 views
Tenggarong, Presisi.co - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) akan membangun jembatan penghubung di tiga lokasi sebagai bentuk kesiapan Pemkab Kukar dalam menunjang pembangunan sebagai mitra Ibu Kota Negara (IKN) juga sebagai kesiapan menyambut kepindahan IKN ke Kaltim.
Ketiga lokasi jembatan yang akan dibangun di Kukar ini yakni, di Kecamatan Sebulu, Kecamatan Loa Kulu, dan Kecamatan Anggana-Sangasanga.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) 2023. Pembangunan jembatan ini diantaranya telah diusulkan sebelumnya pada tahun 2022 untuk dana APBN ataupun APBD Provinsi.
"Jadi ada beberapa jembatan sebenarnya yang sudah masuk di perencanaan," kata Rendi Solihin.
Disamping itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar, Restu Irawan mengatakan, biaya pembangunan jembatan cukup besar, sehingga memerlukan anggaran dari APBN dan APBD Provinsi yang bersifat Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan APBD Kukar terus tergerus tiap tahun.
“Jadi kita berharap ada bantuan dari pusat (APBN, Red.),” ungkap Restu pada awak media.
Untuk jembatan Sebulu sendiri, Pemkab Kukar telah menyiapkan lahan termasuk pemenuhan dokumen beserta kelengkapan lainnya termasuk menyiapkan dana relokasi atau ganti untung bagi warga yang lahannya terpakai untuk pembangunan jembatan. Jika menggunakan dana APBD Kukar, Restu menjelaskan, setidaknya Pemkab Kukar harus merogoh anggaran sebesar Rp 504 miliar.
Sementara untuk jembatan di Kecamatan Loa Kulu saja, setidaknya memerlukan anggaran Rp 900 miliar. Jembatan ini rencananya dibangun dengan klasifikasi tipe A, berdimensi besar untuk 2 lajur.
“Letaknya di Taman Loa Kulu (Pasar Loa Kulu, Red.),” lanjut Restu.
Jembatan Loa Kulu ini nantinya bisa menjadi akses alternatif ketika Jembatan Kartanegara di Tenggarong menjalani perawatan. Selain itu jembatan ini juga sebagai langkah menjadikan Desa Loa Buah sebagai kawasan industri dan sebagai daerah penyangga ibu kota negara (IKN).
Untuk Jembatan Anggana-Sangasanga, dibangun sebagai upaya Pemkab Kukar menyediakan akses darat untuk dua kecamatan yakni Kecamatan Anggana dan Kecamatan Sanga-Sanga karena dua kecamatan ini hanya bisa dilalui lewat jalur sungai.
Untuk lokasi jembatan sendiri Restu mengatakan belum bisa dipastikan. Lantaran harus melalui studi kelayakan.
“Baru dibuat DED (Detail Engineering Design, Red.) terus lanjut ke amdal, kita lihat impact-nya dulu. Bila tuntas kelengkapan semua itu baru kami ajukan ke pusat, nanti pusat support seperti itu,” tutup Restu Irawan. (*)