Penulis: Jeri Rahmadani
Samarinda, Presisi.co - Rapat (Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) regional Kalimantan yang diselenggarakan di Samarinda, 3-6 November 2021, dibuka dengan welcoming dinner di Hotel Mercure Samarinda, Rabu, 3 November 2021.
Acara ini dihadiri oleh 9 wali kota di Pulau Kalimantan. Selama pembukaan, nampak juga Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, dan Ketua DPP Apeksi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Agenda yang dilangsungkan di swimming pool lantai 5 Hotel Mercure Samarinda itu disertai dengan beberapa pertunjukkan seni dan atraksi.
Suatu kejutan, ketika pertunjukkan taekwondo berlangsung, Wali Kota Samarinda, Andi Harun turut menunjukkan aksinya mematahkan balok kayu dengan tangan dan tendangannya.
Mengenakan seragam Taekwondo, Andi Harun yang juga ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim itu melayangkan pukulan dan tendangannya ke arah balok kayu.
Agenda welcoming Apeksi ini bertujuan untuk menyambut tamu-tamu yang hadir menjadi peserta Raker Komwil.
"Acara ini diharapkan dapat mengeratkan kekeluargaan dan kebersamaan antar pemerintah kota, khususnya di regional Kalimantan," ucap Andi Harun dalam sambutannya di tengah acara.
Andi Harun juga menyampaikan, kepada tamu-tamu yang hadir tentang potensi wisata dan rekreasi di kota Samarinda, termasuk wisata belanja dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Sengaja kita sediakan makan dua kali saja kepada para tamu agar bapak dan ibu belanja di UMKM kota Samarinda, karena dengan cara ini kami mengajak bapak ibu untuk menghabiskan uang nya di Samarinda," cetus Andi Harun melanjutkan.
Sementara itu, agenda Raker Komwil ini akan berlanjut dengan kegiatan bersepeda bersama pada Kamis, 4 November 2021 besok. Dan disertai penanaman pohon bersama 9 wali kota di Taman Bebaya, Jalan Slamet Riyadi, Sungai Kunjang.
Kemudian, dilanjutkan di Hotel Mercure Samarinda, dengan membahas topik "Ketahanan pangan masyarakat kota, di masa pandemi Covid-19 dengan strategi pengendalian inflasi daerah". (*)
Editor: Yusuf
