search

Advetorial

Bupati KukarEdi DamansyahTambang Ilegal KukarFKDM KukarPemkab Kukar

Bupati Kukar Edi Damansyah Akan Copot Camat yang Terlibat Aktivitas Tambang Batu Bara Ilegal

Penulis: Naldi Ghifari
Kamis, 28 Oktober 2021 | 571 views
Bupati Kukar Edi Damansyah Akan Copot Camat yang Terlibat Aktivitas Tambang Batu Bara Ilegal
Bupati Kukar, Edi Damansyah (Naldi/Presisi.co)

Tenggarong, Presisi.co – Maraknya aktivitas pertambangan batu bara ilegal, turut menjadi perhatian Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah. Orang nomor satu di Kukar ini, bahkan secara tegas mengingatkan aparatnnya untuk tidak bermain dalam aktivitas yang meresahkan tersebut.

"Kalau saya tahu ada camat terlibat maka akan saya copot camatnya. Kita berupaya untuk menghimbau agar eksploitasi batu bara ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan, makanya kami memperingatkan di jajaran kami jangan terlibat di situ,” tegas Edi di Pendopo Bupati pada Kamis 28 Oktober 2021. 

Edi yang saat itu baru saja mengukuhkan pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), tingkat kecamatan periode 2021-2026 menyampaikan, bagaiman tambang batu bara ilegal ini kerap dikait-kaitkan dengan camat.

Ia menambahkan, di saat ini ada beberapa konflik tentang persoalan penguasaan lahan terkait maraknya eksploitasi batu bara ilegal. Bahkan, dari laporan yang ia terima, aksi premanisme pun turut tumbuh subur. Seperti yang terjadi  di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu.

Edi menyebut konflik tersebut melibatkan preman untuk melawan warga. Hal ini perlu dikordinasi ke Prokompimda, Kapolres, Dandim, khususnya FKDM ini agar bisa mengamankan premanisme tersebut.

“Kita tidak boleh kalah dengan premanisme itu. Kita harus memberikan perlindungan kepada masyarakat,” pesannya.

Lebih lanjut, adanya laporan masyarakat pemilik lahan yang tidak mau dibeli dan ditambang, karena tidak semua masyarakat yang mau lahannya dibeli dan ditambang kata Edi. Oleh itu FKDM dibentuk sebagai pencegahan dini dari informasi kondisi-kondisi ditengah masyarakat yang menggangu Kamtibmas, karena biasa terjadi dari oknum per-orang.

"Semoga ini bisa dideteksi dan diatasi dengan baik, kemudian di kordinasikan oleh aparat-aparat Kecamatan, agar penanganan bisa lebih cepat," pungkasnya. (*)

Editor: Yusuf