search

Advetorial

dprd samarindaLongsor di Samarindabanjir samarinda

Masuk Musim Penghujan, Novan Ingatkan Pemkot Samarinda Bahaya Longsor

Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 25 Oktober 2021 | 565 views
Masuk Musim Penghujan, Novan Ingatkan Pemkot Samarinda Bahaya Longsor
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor di Samarinda masih menjadi persoalan serius. Pada beberapa titik-titik rawan, bencana tersebut berpotensi terjadi ketika curah hujan sedang tinggi.

Teranyar, peristiwa longsor terjadi pada kawasan permukiman di Jalan Biawan kisaran September 2021 lalu. Hal itu kemudian ditanggapi langsung oleh Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie.

Ia mengatakan, pristiwa longsor di Samarinda banyak terjadi pada titik genangan banjir baru, disebabkan durasi hujan yang cukup lama dalam beberapa hari terkahir. 

“Curah hujan memang cukup tinggi di beberapa tempat, terutama di Kecamatan Sungai Kunjang, Kelurahan Loa Bahu, Loa Buah, dan Loa Bakung. Kami lihat arusnya makin deras,” ucap Novan saat dikonfirmasi, Senin 25 Oktober 2021.



Politikus Partai Golkar ini menyampaikan, upaya penanggulangan banjir juga masih dalam tahap pengerjaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, melalui Organisasi Perangakat Daerah (OPD) terkait.

“Memang saat ini hujan terus turun, penyebab lain seperti penyumbatan drainase juga menyebabkan potensi longsor terus terjadi karena aliran air yang tidak lancar," terangnya.

Novan mengaku, titik rawan bencana longsor kemungkinan sudah di petakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda. Pasalnya, khusus di Kota Tepian ini banyak bukit yang menjadi kawasan permukiman. Ia berharap tentunya seluruh pihak tidak ingin peristiwa itu terjadi kembali. Sehingga, penanganan lebih lanjut menurut Novan sangatlah dibutuhkan.

"Banyak daerah-daerah yang lereng, ya memang itu sudah harus masuk dalam deteksi BPBD," kata Novan.

Lanjut Novan menambahkan, hingga saat ini belum ada upaya untuk merelokasi warga yang berada di wilayah titik rawan longsor, pasalnya warga sudah menghuni kawasan tersebut selama puluhan tahun. Sehingga, menurutnya hal ini  juga menyulitkan instansi terkait dalam melakukan relokasi.

“Kami harap Pemkot Samarinda mempunyai program jangka panjang dan menengah untuk menangani masalah tanah longsor, yang juga tidak terlepas dari masalah banjir,” pintanya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda memperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan kembali melanda Kota Tepian dalam beberapa waktu ke depan.

Kepala BMKG Samarinda, Riza Arian Noor menyebutkan, berdasarkan perkiraan cuaca pihaknya pada Senin 25 Oktober 2021, cuaca hujan dapat terjadi disertai dengan angin kencang dan guntur. Tak hanya di Samarinda, kondisi ini diperkirakan juga akan meluas ke seluruh wilayah Kaltim.

Riza mengatakan, puncak musim penghujan, kata dia, akan terjadi pada Desember 2021 hingga Januari 2022 mendatang. Khusus pada Oktober ini, kondisi hujan masih bersifat lokal.

"Saat puncaknya nanti (hujan) bisa lebih tinggi intensitasnya daripada awal-awal musim. Makanya warga tetap harus waspada," kata Riza saat dikonfirmasi terpisah, Senin 25 Oktober 2021 melalui WhatsApp. (*)

Editor: Yusuf