search

Daerah

Polder Air HitamPenertiban PKL

Setuju Polder Air Hitam Dijadikan Tempat Wisata, Begini Tanggapan Para PKL

Penulis: Jeri Rahmadani
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 978 views
Setuju Polder Air Hitam Dijadikan Tempat Wisata, Begini Tanggapan Para PKL
Suasana di Polder Air Hitam. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

 

Samarinda, Presisi.co - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Polder Air Hitam, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Samarinda Ulu mengaku setuju jika kawasan yang dibangun sejak 2004 lalu itu menjadi tempat rekreasi baru di Kota Tepian. 

"Syukur alhamdulillah kalau dijadikan tempat wisata. Saya yang paling pertama akan setuju," ungkap Fitra (47), salah seorang PKL kepada Presisi.co, Sabtu 9 Oktober 2021.

 

Meski mendukung wacana yang belakangan banyak digaungkan oleh anggota DPRD Samarinda lintas komisi. Namun, kata Fitra jika dirinya mengaku tak mengetahui jika lapak yang ia gelar di bibir polder, melanggar aturan.

"Saya hanya mengikuti pedagang lain saja. Jadi kalau mau ditata ya harus semuanya," ungkap Fitra menceritakan penertiban yang sebelumnya terjadi.

Buntutnya, tak sedikit PKL yang ditertibkan petugas Satpol PP Samarinda. Fitra bersama PKL lainnya, bersedia untuk pindah lokasi berdagang. Tempatnya bergeser sekitar 15 meter dari bibir polder air hitam.

"Saya pindah 1 bulan yang lalu (September 2021). Sekitar Rp 10 juta saya bangun warung saya," jelas Fitra.

Selama ini Fitra mengaku berjualan dan tak membayar kepada pihak manapun. Dalam sehari, dibeberkan Fitra, jika sedang ramai keuntungan berdagang mencapai Rp 500 ribu. Sementara paling sepi tak pernah di bawah Rp 100 ribu. Sebab itu, dirinya mengharapkan agar pemkot segera melakukan penataan. "Jadi status saya berjualan jelas juga," imbuhnya.

Senada dengan Fitra, pedagang lainnya, Satma pun turut menyetujui wacana pemerintah menjadikan polder air hitam sebagai destinasi wisata.

"Setuju saja mas. Intinya yang penting kita bisa berjualan saja," ungkap Satma salah satu pedagang lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyetujui wacana polder air hitam menjadi daerah wisata baru Kota Tepian.

Orang nomor satu di Samarinda itu mengatakan, polder yang dibangun pada 2004 senilai miliaran itu juga bakal menjadi wadah relokasi bagi pedagang kaki lima (PKL) liar. Kendati, segala bangunan dan tempatnya diurus langsung Pemkot Samarinda.

"Saya setuju. Dia (polder) bisa menjadi kawasan wisata olahraga. Sekarang lagi suruh (dinas terkait) juga untuk dirancang, mudah-mudahan ada sebagian PKL yang bisa kita tata juga di sana. Tempatnya akan tertata," ucap Andi Harun seperti diberitakan sebelumnya.

"Kami yang siapkan tempatnya. Melalui konsep yang terintegrasi dengan pemanfaatan ruang polder. Kami bikin lapak yang sama. Pemerintah nantinya yang membuatkan," paparnya

Diketahui, buntut penertiban PKL di kawasan polder yang menuntut kembali berdagang tengah berada di tangan legislatif.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani mengatakan bakal meneruskan aspirasi PKL kepada dinas terkait. Mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk mengkaji kawasan RTH, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda untuk menelaah lapak tetap pedagang dan jalur jogging track polder air hitam.

"Kalau terjadi ekonomi kerakyatan dan itu tumbuh, tentu akan mengurangi angka kemiskinan. Sekaligus bisa meningkatkan pendapatan asli daerah kita juga," jelas politisi PDI Perjuangan itu. (*)

Editor: Yusuf