Jika PPKM Tidak Berlanjut, 14 Sekolah Tangguh Covid-19 di Samarinda Bakal Dibuka Awal September
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 27 Agustus 2021 | 2.084 views
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota Samarinda bakal membuka sekolah-sekolah untuk kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tangga 7 September 2021 mendatang.
Rencananya, selepas PPKM level 4 di Samarinda berakhir, 14 Sekolah Tangguh Covid-19 (STC) yang sebelumnya diprogram pemkot akan dilanjutkan dibuka secara bertahap. Selain itu, 2 SMP yang diketahui sudah menerima vaksinasi Covid-19 baik guru maupun muridnya, akan menggelar PTM secara penuh dan dijadikan sebagai sekolah percontohan.
Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, kepada awak media usai memimpin rapat koordinasi sekolah tatap muka bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kamis 26 Agustus 2021 secara virtual.
"Jadi pertama kebijakan PTM itu kan memang sudah dilakukan sejak Maret 2021 lalu. Evaluasi kami pelaksanaannya bagus, tidak ada satu pun murid atau guru yang terkonfirmasi positif Covid-19, " ujar Rusmadi kepada awak media.
Ia menerangkan, pada tahun ajaran baru tercatat ada 71 sekolah yang bakal menggelar PTM menyusul 14 STC yang sudah berjalan sebelumnya pada tahun ajaran baru. Namun, Samarinda waktu itu ditetapkan sebagai daerah yang harus menerapkan PPKM Level 4, sehingga 71 STC tahap II tersebut tak jadi dibuka.
"Pemerintah kota berkeyakinan, dengan ikhtiar dan usaha yang sudah dilakukan, tanggal 7 September (2021) nanti Samarinda sudah tidak masuk PPKM level 4," papar Rusmadi.
"Tapi kami tidak boleh menunggu tanggal 7 September 2021 nanti baru dipersiapkan sekolahnya. Dari sekarang sudah harus disiapkan. Kami persiapkan 71 sekolah itu untuk tatap muka juga," tambahnya.
Diketahui, PPKM level 4 di Samarinda akan berakhir pada 6 September 2021 mendatang. Sedangkan pada 7 September 2021, jika Samarinda lepas dari PPKM level 4, maka 14 STC langsung dibuka.
Sementara itu, jika PPKM level 4 di Samarinda pada waktu mendatang juga masih berlanjut, dijelaskan Rusmadi bahwa pihaknya tak boleh berandai-andai. Ia menyebut, beberapa kelonggaran selama penerapan PPKM level 4 sudah diberikan oleh pemerintah pusat.
"Ini semakin longgar. Yang tadinya dalam PPKM level 4 tidak boleh makan di tempat, sekarang boleh makan di tempat. Artinya pemerintah pusat sudah ada kebijakan relaksasi. Apalagi di sektor ekonomi. Tentunya sektor pendidikan juga harus diperhatikan," ujarnya.
"Artinya kita tidak boleh berandai-andai. Memang pandemi dipastikan belum berakhir, tapi kita tidak tahu kapan berakhirnya. Kalau kami (pemkot) menunggu PPKM level 4 berakhir, ya tidak boleh juga. Jadi harus berani mengambil kebijakan dengan hati-hati," pungkasnya. (*)