search

Daerah

Stok Oksigen di Kaltim Muhadjir Effendy CSR Perusahaan Berupa Oksigen

Stok Oksigen Kaltim Kurang, Menko PMK Sarankan Perusahaan Berikan CSR Berupa Oksigen

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Senin, 26 Juli 2021 | 918 views
Stok Oksigen Kaltim Kurang, Menko PMK Sarankan Perusahaan Berikan CSR Berupa Oksigen
Menko PMK Muhadjir Effendy (topi hitam) saat meninjau produsen oksigen di Balikpapan, Senin 26 Juli 2021. (Dwi Ardianto for Presisi.co)

Balikpapan, Presisi.co - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyebut Kalimantan Timur  dan Kalimantan Utara masih kekurangan stok oksigen.

Hal ini ia sampaikan saat kunjungan kerja ke produsen oksigen di wilayah Balikpapan Timur, Senin 26 Juli 2021. "Dua provinsi ini secara agregat masih kekurangan kira-kira 15 ton per hari," ujarnya.

Di samping itu, Kaltim juga disebutkannya membutuhkan tabung oksigen dengan ukuran 6 meter kubik terutama untuk memberi suplai rumah sakit yang belum ada tank oxygen liquid.

Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir meminta perusahaan-perusahaan di Kaltim yang memiliki botol oksigen untuk bersedia meminjamkan. Supaya bisa dimanfaatkan rumah sakit maupun warga. "Kalau perusahaan-perusahaan itu mau memberikan CSR berupa sumbangan oksigen, jangan dari produsen di Kaltim," kata Muhadjir.

"Diusahakan mengambil dari luar, karena kalau juga mengambil yang di Kaltim, sama saja tidak ada penambahan kapasitas. Ini merugikan masyarakat," tambahnya.

Di sisi lain, ia juga mendapat laporan dari perusahaan Pupuk Kaltim yang akan menambah botol-botol oksigen. Ia berharap, perusahaan lainnya terutama BUMN bisa melakukan hal serupa.

Bahkan, Pupuk Kaltim melaporkan akan mendatangkan oksigen generator yang bisa memproduksi oksigen dengan kapasitas yang lebih baik. "Kalau masyarakat dan swasta bersama-sama membantu, saya kira kebutuhan yang sangat mendesak di Kaltim bisa diatasi," terangnya.

Ia berpesan kepada warga yang sudah menyimpan oksigen sebagai cadangan di rumah, jika belum digunakan agar bisa dipinjamkan lebih dulu kepada tetangga atau warga lainnya yang membutuhkan. (*)
Editor: Rizki