search

Berita

Berita Covid-19 Bikin StresTips PsikologiPsikosomatik

Berita Covid-19 Bikin Depresi, Ini Saran Psikolog untuk Mengatasinya

Penulis: Presisi 1
Senin, 19 Juli 2021 | 836 views
Berita Covid-19 Bikin Depresi, Ini Saran Psikolog untuk Mengatasinya
Ilustrasi. (freepik)

Jakarta, Presisi.co - Bagi beberapa orang, berita atau informasi seputar Covid-19 bisa membuat stres hingga depresi. Apalagi berita mengenai Covid-19 di media massa dan media sosial kini penuh sesak dengan informasi tersebut.

Untuk menghindari risiko tersebut, Psikolog Ellyana Dwi Farisandy menyarankan masyarakat yang rentan stres untuk membatasi informasi terkait Covid-19.

Jika tidak, hal tersebut dapat berisiko menimbulkan masalah kecemasan dan perasaan mudah overthinking atau menyebakan berpikir berlebihan.

“Kita perlu membatasi ketika kita merasa terlalu kewalahan. Tapi, ketika kita mau membacanya, pastikan untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya,” ungkapnya saat dihubungi oleh Suara.com, Jumat (16/7/2021).

Ellyana mengatakan, terpapar berita Covid-19 berlebih juga bisa membuat seseorang mengalami psikosomatik yang dapat memengaruhi pikirannya.

Psikosomatik ini dapat dikatakan sebagai respon psikologis seseorang yang berdampak pada fisiologis individu. Karena gangguan tersebut, seseorang lebih mudah cemas bahkan juga stres.

"Ketika stres dan cemas, individu bisa mengalami pusing, demam, sakit kepala, diare, mual, muntah, dan sebagainya. Setiap orang tentu memiliki respons yang berbeda, dan itu normal sekali,” ungkapnya lebih lanjut.

Informasi terkait penambahan kasus positif dan kasus kematian akibat Covid-19 memang dituduh menyebabkan masyarakat semakin cemas. Belum lagi maraknya informasi PHK di masa pandemi, kelelahan bekerja dari rumah, rapat via zoom, dan terbatasnya interaksi sosial.

"Segala perasaan yang kita rasakan saat ini, dikarenakan situasi yang tidak kondusif. Dan itu normal sekali dirasakan,” ungkap Ellyana.

Ia lalu memberikan tips menghindari cemas terhadap pemberitaan Covid-19 termasuk mengelola stres dan kecemasan individu.

"Kita bisa mengelola hal tersebut biar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari kita. Misalnya dengan cara mindfulness, bernapas, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan," terang Ellyana.

Selain itu, lanjut dia, perlu istirahat secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan aktivitas yang disukai. Meski upaya tersebut tidak mudah, tetap harus berusaha demi menjaga kesehatan jiwa dan mental. 

"Pelan-pelan saja melakukan upaya tersebut,” pungkas Ellyana singkat. (*)

Sumber: Suara.com

Baca Juga