Penulis: Nur Rizna Feramerina
Balikpapan, Presisi.co - Personel Satpol PP Balikpapan kembali menertibkan PKL di kawasan Pasar Pandansari, Balikpapan Barat, Rabu 7 Juli 2021. Petugas juga mengedukasi para PKL agar tidak berjualan di fasilitas umum.
Saat ditertibkan, masih tampak beberapa PKL yang nekat berjualan meski telah ditertibkan dua kali. Para PKL ini pun terburu-buru membereskan dagangannya ketika petugas mulai bergerak. Sejumlah meja yang digunakan berjualan di area bebas PKL terpaksa diangkut ke truk yang telah disiapkan.
Seperti penertiban sebelumnya, petugas dan PKL sempat beradu mulut. Namun hal itu tidak bertahan lama. "Kalau mau diangkut (dagangannya), semuanya (barang pedagang lain) juga diangkut," ujar salah satu PKL yang berdagang kelapa parut.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat Satpol PP Balikpapan Susarno menjelaskan, kegiatan ini masih lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Di mana pembersihan kawasan Pasar Pandansari telah tertulis di dalam perda. "Namun di sisi lain, masyarakat ada dua versi. Pertama tidak mengerti. Kedua, mengerti tapi tak mau tahu. Sehingga masing-masing (masih) melakukan kegiatan di fasilitas umum," jelasnya.
Susarno menuturkan, setiap hari petugas mengedukasi fungsi fasilitas dan jalan umum. Tapi masyarakat tidak mau tahu. Dengan adanya penertiban ini, Susarno menganggap pemkot telah memberikan solusi yang tepat. Ini agar para PKL bisa memanfaatkan fasilitas gedung pasar yang telah tersedia. "Khusus di Pandansari, di sini kami memberikan suatu kenyamanan, suatu peluang kepada masyarakat. Kalau dihitung-hitung oleh Dinas Perdagangan, kios sudah sangat cukup, tapi kenapa masyarakat beraktivitas di luar," ulasnya.
Imbauan terus dilakukan tidak hanya bagi PKL. Ia juga berharap masyarakat bisa berbelanja dari pedagang di dalam gedung pasar. Sementara jika kebiasaan bertransaksi dengan PKL terus dilakukan, maka menurutnya PKL di kawasan Pasar Pandansari akan kembali subur.
Petugas juga menerapkan sanksi pada penertiban ini seperti mengambil semua KTP PKL, penertiban dan juga tipiring. "Pembeli juga kena sanksi tipiring sesuai perda. Walau pembeli pakai uang sendiri tapi belanja di lokasi yang salah. Melanggar perda. Boleh PKL berjualan, cuma lokasinya yang dilarang," pungkasnya. (*)
Editor: Rizki
