search

Daerah

Pasien Covid-19 Balikpapan Meningkat Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Balikpapan Penuh Edy Iskandar RSKD

RSKD Balikpapan Penuh, Puluhan Pasien Mengantre di UGD hingga Dirawat di Lorong Rumah Sakit

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 02 Juli 2021 | 1.098 views
RSKD Balikpapan Penuh, Puluhan Pasien Mengantre di UGD hingga Dirawat di Lorong Rumah Sakit
Tangkapan layar video yang beredar di sosial media. (ist)

Balikpapan, Presisi.co - Ruang UGD Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan dipenuhi pasien Covid-19. Dari video yang tersebar di media sosial, para pasien terpaksa dirawat hingga lorong rumah sakit.

Direktur RSKD Edy Iskandar menyebut, dalam dua hari belakangan, kunjungan pasien Covid-19 di UGD mencapai 30 pasien. "Rata-rata dalam keadaan sesak napas, jadi perlu oksigen banyak. Sementara ruangan UGD penuh," ujarnya, Jumat 2 Juli 2021.

Walhasil para tenaga kesehatan memberikan pertolongan oksigen kepada pasien serta menyediakan tempat tidur di lorong-lorong rumah sakit. Setidaknya, terdapat 10 tempat tidur yang disediakan RSKD.

Edy menyebut, pasien yang berkunjung ke UGD tidak dapat lagi dibatasi. Bahkan untuk membangun tenda juga tidak memungkinkan. "Di samping tidak ada tempat, tenaga perawat nanti tidak sanggup memonitor pasien kalau tempat terlalu banyak," ujarnya.

Dibeberkannya, tadi malam sebanyak 30 pasien mengantre untuk bisa mendapatkan penanganan di UGD. Hal ini memaksa pihak rumah sakit kembali membuka ruang baru. Pasien yang mengantre semalam telah masuk ruangan saat pagi harinya. "Pasien umum digeser untuk mengosongkan satu blok, dan saat ini UGD dan Rawat Inap sudah penuh. Sudah maksimal. Tidak bisa menambah lagi," terang Edy.

Untuk itu, ia meminta dukungan dari rumah sakit lain terutama RSUD Beriman untuk bisa membantu penanganan Covid-19 di Balikpapan yang terus merangkak naik. Rumah sakit lainnya pun diharapkan bisa menambah kapasitas daya tampung pasien.

Saat ini, terdapat 200 pasien yang tengah menjalani perawatan di RSKD. Edy menyebut hal ini melebihi batas ambang maksimal bagi tenaga kesehatan RSKD. "Kami masih pikir-pikir untuk menambah kapasitas karena khawatir tenaga kesehatan kelelahan," tutupnya. (*)
Editor: Rizki

Baca Juga