search

Daerah

Lonjakan Covid-19 di Balikpapan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Balikpapan

Persiapan Lonjakan Covid-19, Rumah Sakit di Balikpapan Tambah Jumlah Tenaga Kesehatan

Penulis: Nur Rizna Feramerina
Kamis, 01 Juli 2021 | 922 views
Persiapan Lonjakan Covid-19, Rumah Sakit di Balikpapan Tambah Jumlah Tenaga Kesehatan
Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. (Nur Rizna Feramerina/Presisi.co)

Balikpapan, Presisi.co - Penambahan ruang isolasi dan ruang ICU di setiap rumah sakit di Balikpapan harus diimbangi dengan penambahan tenaga kesehatan. Beberapa manajemen rumah sakit mengaku melakukan hal itu.

Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB), M Noor Khairuddin, menjelaskan, saat ini perlu menambah tenaga kesehatan. Mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang dinilai cukup signifikan. "Dulu saat kasus naik memang banyak merekrut tenaga, tapi ketika menurun sebagian kami konversi lagi," ujarnya.

Dengan meningkatnya kasus, Khairuddin membeberkan pola kerja para tenaga kesehatan pun berubah. Menyesuaikan dengan pasien yang dirawat.

Hingga saat ini, tenaga kesehatan khususnya di RSPB dinilai Khairuddin masih tercukupi. Namun ia berencana menambah jumlah tenaga untuk mengantisipasi kelelahan tenaga kesehatan.

Idealnya, penambahan tenaga kesehatan di RSPB sekitar 12 orang. Sementara mengenai tenaga kesehatan yang kembali terpapar, Khairuddin tidak menampik hal tersebut. Saat ini tenaga kesehatan RSPB ada beberapa orang yang sedang menjalani isolasi mandiri karena hanya mengalami gejala ringan.

Direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD), Edy Iskandar tengah merekrut kembali tenaga kesehatan yang sebelumnya telah mendaftarkan diri pada saat kasus melonjak beberapa bulan lalu. "Yang mendaftar kami panggil lagi. Penambahan tenaga sekitar 30 orang," kata Edy.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Balikpapan mengkhawatirkan hal yang sama mengenai jumlah tenaga kesehatan. Saat ini, data tenaga kesehatan yang dimiliki IDI cukup banyak. Tapi tidak semua sesuai dengan bidangnya. "Yang diperlukan spesialis paru-paru dan juga penyakit dalam," kata Ketua IDI Balikpapan, Dradjat Witjaksono.

Dradjat memastikan, tenaga kesehatan di Balikpapan pasti mengalami kekurangan. Terlebih jika kasus Covid-19 terus meningkat signifikan. (*)
Editor: Rizki