Penulis: Nur Rizna Feramerina
Balikpapan, Presisi.co - Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem memberikan pernyataan bahwa pelajar di Indonesia akan mendapat kuota internet gratis. Bantuan kuota internet itu akan diberikan selama 3 bulan untuk menunjang kegiatan pembelajaran jarak jauh.
“Maret, April dan Mei. Kenapa hanya 3 bulan karena harapan di Juli kita sudah masuk ke pembalajaran tatap muka,” kata Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.
Padahal, lanjut Muhaimin, Balikpapan pun telah menyiapkan bantuan kuota internet yang berasal dari Dana BOS Reguler.
“Tapi karena sudah ada statement dari pak Menteri ya tentu di Dana BOS tidak boleh ada duplikasi,” lanjutnya.
Namun, Muhaimin sedikit menyayangkan terkait besaran kuota internet yang sebelumnya telah diberikan. Dari 35 Gigabyte, kuota bebas hanya dibatasi sampai 5GB saja.
“Padahal yang diperlukan siswa itu harusnya seimbang, karena kadang ada tugas yang harus dicari dengan mendownload dengan menggunakan kuota bebas,” terang Muhaimin.
Dari program kuota internet gratis yang lalu, Muhaimin membeberkan dari seluruh Indonesia, hanya tercapai 60% saja.
Kendala lainnya terjadi di penginputan nomor telepon, karena banyak pelajar yang memasukan nomor telepon orangtuanya. Sehingga kuota internet pun digunakan oleh orangtuanya.
“Begitu dia mau gunakan ternyata habis dipakai orangtuanya,” tandasnya.
Editor : Oktavianus
