Rumah Sakit Islam Samarinda Buka Maret, Wagub Kaltim: Alhamdulillah
Penulis: Jeri Rahmadani
Jumat, 19 Februari 2021 | 1.136 views
Samarinda, Presis.co – Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi melakukan tinjauan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Samarinda di jalan Gurami, pada Jum'at (19/2/2021).
Tinjauan tersebut untuk melihat keadaan RSI Samarinda, yang rencananya akan di operasionalkan kembali pada bulan Maret 2021 mendatang.
"Bagus, mantap. Buka segera," ujar Hadi kepada awak media usai melakukan peninjauan.
Dikatakan Hadi, bahwa sumber dana yang digelontorkan untuk operasional RSI Samarinda sendiri berasal dari dana CSR berbagai perusahaan, salah satunya milik PT Migas Mandiri Pratama (PT MMP).
"Kita akan manfaatkan CSR dari berbagai Perusahaan, yang juga dibantu Pemprov nantinya," ungkap Hadi.
Ditanya mengenai keterkaitan janji politiknya pada Pilgub 2018 dengan mengaktifkan kembali RSI Samarinda, Hadi pun tidak menampik. Ia juga meluruskan bahwa keluhan masyarakat yang menjadi landasan utama terkait pembukaan kembali RSI.
"Kalau lega, biasa saja. Alhamdulillah. Intinya pelayanan kepada masyarakat khususnya Samarinda, bisa dilayani oleh Rumah Sakit Islam," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama RSI, Didik Santoso mengatakan bahwa baru Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Poliklinik yang akan dibuka terlebih dahulu, terkait operasional RSI.
Ia menyebut, bahwa per tanggal 23 Februari 2021 nanti akan dilakukan visitasi oleh OPD Pemerintah terkait, untuk melakukan pengecekan uji kelayakan rumah sakit (RSI). OPD tersebut, sambung Didik, adalah DPMTSP Kota Samarinda dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda.
"Iya dari dinas kesehatan sudah bersurat kepada kami, mereka akan melaksanakan visitasi sesuai dengan proses perijinan yang ada. Tanggal 23 Februari hari Selasa. Dan untuk operasional IGD dan Poliklinik baru bisa dilakukan usai ini tersebut keluar," ujar Didik kepada awak media.
Ia melanjutkan, bahwa dana pokok untuk operasional RSI berasal dari PT MMP sebesar 1,9 miliar. Namun, dana tersebut tidak berupa uang melainkan berupa proyek pengerjaan.
"Sambil nanti yang dana CSR yang dijanjikan Pemkot tadi Rp 1,9 miliar, tapi bukan berupa uang tapi berupa proyek pengerjaan. CSR dari BUMD PT MMP, itu sudah di deal kan beberapa tahun yang lalu," ungkapnya.
Didik merinci, bahwa dari Rp 1,9 miliar itu terbagi menjadi 2 bagian. Dimana Rp 1,5 miliar untuk pengerjaan instalasi listrik, dan Rp 400 juta untuk pengerjaan sarana dan prasarana.
Ditambahkan olehnya, bahwa pengerjaan dari dana CSR tersebut akan dilakukan selama dua bulan untuk kesiapan secara penuh terkait operasional RSI.
Selain itu, untuk tenaga kesehatan (Nakes) RSI sendiri, Didik mengaku saat ini pihaknya masih mempersiapkan.
"Ada sekitar 6 dokter spesialisnya. Kemudian untuk dokter umumnya ada 12 untuk di IGD nanti. Kemudian untuk perawatnya ada 60," pungkasnya.