Pengerukan Batu Bara Dekat Bendungan Benanga Sudah Lama Terjadi, Begini Kata Lurah Lempake
Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 11 Februari 2021 | 740 views
Samarinda, Presisi.co – Bendungan Benanga yang berada di Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, ternyata telah lama diusik oleh aktivitas pertambangan batu bara.
Wilayah yang seharusnya menjadi sumber inti pengendalian banjir di Kota Tepian itu, berpotensi mengalami penurunan fungsi akibat adanya aktivitas tambang yang tak jauh dari wilayah Bendungan Benanga.
Dugaan awal sebagai pematangan lahan untuk kebutuhan pembangunan perumahan oleh pemilik lahan, adanya aktivitas pertambangan yang saat ini tengah berlangsung itu kemudian dibenarkan oleh Lurah Lempake, Nurharyanto.
Ia menyebut, kegiatan pertambangan batu bara itu memang telah dilakukan sejak lama dan dikerjakan oleh oknum.
"Aktivitas penambangan batu bara sudah berlangsung lama. Namun kegiatan tidak setiap hari dilakukan atau secara masif," ujar Nurharyanto, saat dikonfirmasi Presisi.co melalui Whatsapp, Kamis (11/2/2021).
Meski begitu, mewakili masyarakat sekitar tambang, dirinya mengaku resah dengan adanya kegiatan pertambangan yang seharusnya tidak berada di wilayah yang bukan pertambangan. Karena mobilitasnya kerap dianggap menganggu masyarakat.
"Kegiatan nambangnya di waktu jam istirahat warga. Seperti kucing-kucingan operasinya. Walaupun saat saya tinjau ke sana tidak ada aktivitas," terangnya.
Lebih lanjut, Nurharyanto juga mengakui tak pernah mendapatkan surat pemberitahuan kepada dirinya selaku Lurah.
"Minimal ada pemberitahuan. Ini tidak. Ilegal itu mas, sempat saya tinjuan kesana Selasa kemarin," tambahnya.
Berdasarkan dari tinjauan lapangan yang dilakukan Nurharyanto pada Selasa (9/2) kemarin. Lahan tersebut diketahui milik salah seorang warga berinisial T.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Samarinda Utara, Syamsu Alam mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima. Lahan sekitar Bendungan Benanga diduga tersebut akan dibangun perumahan, namun dirinya tak menampik terdapat batu bara di lokasi tersebut.
"Iya, saya sudah tahu soal itu. Saya sudah perintahkan Lurah lempake untuk meninjau ke lokasi," ujarnya, Rabu (10/2/2021)
Lanjut dikatakan Syamsu, sementara ini ia menduga pembukaan lahan tersebut untuk perumahan.
"Kalau namanya mau bangun rumahkan harus diratakan dulu. Kalau ada tambang batu bara di dekat bendungan saya tidak tahu," imbuhnya.
Seperti diketahui, masyarakat sekitar lingkar tambang turut mengeluhkan mobilisasi kendaraan pengangkut material yang kerap melintas di permukiman warga terkait aktivitas di lokasi tersebut. Syamsu mengaku jika dirinya telah mendapatkan persentase tersebut dari Dinas Perizinan kota Samarinda. Dengan begitu, pihaknya tak dapat melarang kalau sudah lengkap ijinnya dari pemkot.
"Kita tidak bisa menahan kegiatan disitu untuk berhenti. Bagusnya dinas perizinan Samarinda untuk menjelaskan," tutupnya.