search

Daerah

Banjir KalselPakaian Bekas Menumpuk di Posko Banjir KalselHulu Sungai Tengah

Pakaian Bekas 'Banjiri' Posko Bencana Banjir di Kalsel, Bantuan Makanan dan Obat-obatan Mendesak

Penulis: Kurniawan
Jumat, 22 Januari 2021 | 849 views
Pakaian Bekas 'Banjiri' Posko Bencana Banjir di Kalsel, Bantuan Makanan dan Obat-obatan Mendesak
Korban banjir saat mencari pakaian di posko Desa Halat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai.

Hulu Sungai Tengah, Presisi.co - Ribuan lembar pakaian bekas kiriman para donatur dari berbagai daerah, membanjiri posko bencana di Desa Halat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). 

"Ini baju kita kumpulkan di satu titik, sebagaian baju sudah di pilih-pilih oleh para korban, nah yang tak terpakai atau tidak cocok ditaruh disini, supaya yang lain bisa mencari-cari disini," jelas Mahdi, perangkat desa Halat saat di jumpai pada Jumat (22/1/2021).

 Ia menjelaskan, untuk kondisi pakaian memang sebagian ada yang layak pakai dan tidak layak.

"Sebagian layak pakai, dan tidak. Tapi kami sebagai korban sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu kami," terangnya.

Mahdi menambahkan, saat ini para korban memang tak terlalu membutuhkan pakaian, sebab sudah terlalu banyak dan menumpuk.

"Saat ini para korban sangat membutuhkan makanan, dan obat-obatan," tuturnya.

Hal senada turut disampaikan Misran, salah satu warga terdampak banjir. Bantuan pakaian dari para donatur untuk korban banjir, dianggapnya lebih dari cukup, bahkan berlebihan.

"Kalau pakaian sudah cukup, tapi sekarang kita butuh pakaian dalam, dan perlengkapan anak-anak, selain sembako," ucapnya.

Dari pantauan lapangan, bantuan dari donatur untuk warga korban banjir besar di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus berdatangan dari sejumlah daerah di Kalimantan.

Untuk diketahui banjir besar di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang terjadi pada Kamis malam (14/1/2021) menyebabkan puluhan rumah hanyut dan ratusan terendam. Selain itu banjir juga membuat jembatan di wilayah itu putus.

Editor : Oktavianus