Penulis: Nur Rizna Feramerina
Jumat, 27 November 2020 | 941 views
Samarinda, Presisi.co - Pemkot Samarinda melakukan evaluasi dan implementasi pelaksanaan program smart city tahun 2020 secara virtual, pada Kamis (26/11)
Acara ini dilaksanakan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika di ruang Command Center, Diskominfo Samarinda.
Aji Syarif Hidayatullah menerangkan bahwa penerapan masterplan smart city di Samarinda telah mencapai 100 persen.
Hal tersebut dimulai dari adanya pengembangan kebijakan, kelembagaan hingga pengembangan aplikasi.
“Bahkan di tahun 2020 selama pandemi Covid-19, Diskominfo Samarinda sudah melakukan pengembangan 4 aplikasi mulai dari panggilan darurat 112, point of sale, aplikasi behambinan hingga website corona,” jelasnya.
Selain itu, impelementasi program 6 Pilar Smart City juga mengalami kemajuan. Antara lain Program Smart Branding dimana telah dilakukan Beautifukasi Citra Niaga.
Begitu pula dengan program Smart Economy. Ia menjelaskan Pemkot Samarinda telah mengembangkan marketplace lokal semenjak pandemi Covid-19 melanda. Marketplace tersebut berupa aplikasi Behambinan yang bisa membantu masyarakat Samarinda berbelanja tanpa harus keluar rumah.
Aplikasi Behambinan pun dinilai membantu meningkatkan pendapatan UMKM lokal yang terdampak pandemi Covid-19.
“Tak itu saja, warga yang kehilangan pekerjaan karena terdampak pandemi juga memanfaatkan fasilitas aplikasi ini sebagai usaha baru dengan berjualan secara online,” tuturnya.
Selain itu, Layanan Nomor Darurat 112 pun dikembangkan selama pandemi Covid-19 ini. Hal ini juga mempermudah Dinas Kesehatan Kota Samarinda melakukan tracking kasus.
Ada juga pengembangan website Corona yang berisikan informasi Covid-19 serta data penerima bantuan sosial yang dapat diakses secara transparan.
Yang terakhir adalah tanda tangan elektornik untuk membantuk pelayanan internal kepemerintahan selama adanya pembatasan sosial.
“Jadi banyak rencana aksi yang sudah kita lakukan walaupun masih ada juga tahapan yang masih terus untuk diselesaikan. Seperti pengerjaan pembangunan dermaga Pasar Pagi, relokasi Pasar Segiri dan pembangunan taman di Jl Slamet Riyadi yang terus dikebut penyelesaiannya dalam mempercepat pembangunan konsep Waterfront City di Bantaran Sungai Mahakam sebagai pintu gerbang masuk Kota Samarinda,” pungkasnya.
Sementara Tim Assesor Smart City Kementerian Kominfo RI, Nicodemus Semu mengakui Program Smart City yang telah dijalankan oleh Kota Samarinda mengalami peningkatan yang luar biasa.
“Karena pada intinya Kota Samarinda sudah menjalani program ini sejak tahun 2017, sehingga selama kurang lebih 3 tahun sudah banyak aksi yang dilakukan dan berdampak pada warga,” imbuhnya.
Namun, Nicodemus tetap memberikan catatan untuk pengembangan program Smart City tahun 2021, terutama terkait revisi masterplanndalam hal penguatam literasi masyarakat.