Pangdam VI Mulawarman : Presentase Kasus Sembuh Covid-19 di Kaltim Harus Ditingkatkan
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Rabu, 14 Oktober 2020 | 958 views
Kaltim, Presisi.co - Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Heri Wiranto mengatakan bahwa tingkat kesembuhan pasien dari pandemi Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) tergolong tinggi.
Kendati demikian, upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di Benua Etam saat ini, harus lebih diperketat. Itu disampaikannya, saat hadir menyampaikan arahan di kegiatan Pendisiplinan Protokol Kesehatan yang berlangsung di Makorem 091/ASN, Samarinda di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Ulu pada Rabu (14/10/2020).
"Kita berupaya menghilangkan angka kematian, untuk itu hari ini kita sama-sama mengupayakan dalam rangka penanggulangan covid-19. Positif bisa saja terjadi, tapi bagaimana caranya agar segera disembuhkan,” ucapnya.
Lanjut dirincikan Mayjen TNI Heri Wiranto, saat ini presentase kesembuhan covid-19 di Kaltim terus meningkat ke angka 86,3 persen. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kaltim, per hari ini bertambah 271 pasien yang dilaporkan sembuh dari Corona.
"Kita perlu meningkatkan angka kesembuhan, di Kalimantan Timur sudah sebesar 86,3%. Ini bagus karena dari 100% yang terdampak sudah lebih dari 80% sembuh,” ungkapnya.
Infografis Covid-19 Kalimantan Timur, Per 14 Oktober 2020. (Sumber : Dinas Kesehatan Kaltim)
Walau angka kesembuhan sudah cukup baik, dirinya mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol Kesehatan yang telah dianjurkan.
Ia berharap upaya penanganan wabah yang mulanya tersebar di Wuhan, Tiongkok ini mampu menekan angka positif di Kalimantan Timur.
Setelah strategi-strategi tersebut dijalankan, langkah berikutnya adalah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dan juga untuk tenaga medis yang berasal dari TNI, Pemerintah Daerah, dan juga PT Pupuk Kaltim.
Hingga saat ini tercatat lebih dari 2000 pelanggar yang terjaring di operasi Yustisi karena masyarakat masih banyak yang belum memahami dan menjalankan protokol Kesehatan. Namun Pangdam VI Mulawarman ini menyatakan angka tersebut masih wajar karena operasi Yustisi ini baru dijalankan dari pertengahan September.
“Memang angkanya cukup tajam, tapi masih dalam batas toleransi karena belum lama dijalankan. Tapi kan sifatnya mengingatkan agar mereka betul-betul menjalankan apa yang menjadi keharusan bagi kita dalam menghadapi Covid-19,” tutupnya