Menaker Ida Fauziyah Apresiasi Ribuan Peserta Pelatihan BLK Hasilkan 1,6 Juta Alkes Pandemi
Penulis: Topan
Rabu, 22 Juli 2020 | 1.027 views
Presisi.co - Menteri Ketenagakerjaan mengapresasi hasil kerja peserta pelatihan Balai Latihan Kerja ( BLK) yang menghasilkan 1,6 juta produk alat kesehatan guna keperluan pandemi Covid-19. Hasil karya BLK ini didistribusikan secara gratis ke Gugus Tugas, Rumah Sakit, pondok pesantren, tempat ibadah maupun lembaga masyarakat.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menyerahkan alat kesehatan itu, Selasa (21/7) mengemukakan, sejak merebaknya pandemi Covid-19, Kementerian Ketenagakerjaan gencar melakukan program tanggap Covid-19 dengan mengoptimalkan fungsi BLK. Pelatihan di BLK diarahkan untuk menghasilkan produk – produk kesehatan.
Sebanyak 8.876 peserta pelatihan di seluruh BLK dikerahkan membuat alat kesehatan yang diperlukan masyarakat mencegah penularan Covid-19. Pembuatan alat kesehatan ini melibatkan 23 BLK UPTP, 71 BLK UPTD, dan 10 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sejak bulan Maret 2020 dan rencananya akan berakhir di bulan Juli 2020. Hasilnya, dapat diproduksi sebanyak 1,5 juta masker, 47 ribu APD, 50 ribu handsanitizer, 26 ribu face shield, dan 1.116 wastafel.
Program aksi ini adalah bentuk dukungan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Aksi ini melibatkan BLK pusat (UPTP), BLK pemerintah daerah (UPTD), BLK Komunitas, dan Balai Pengembangan Produktivitas (BPP). Yakni BBPLK Semarang beserta 21 BLK binaan; BBPLK Medan (14 BLK binaan); BBPLK Bandung (12 BLK binaan); BBPLK Serang (13 BLK binaan); BBPLK Bekasi (15 BLK); BLK Banda Aceh (10 BLK binaan); BLK Padang (11 BLK binaan); BLK Surakarta (8 BLK binaan); BLK Makassar (17 BLK binaan); BLK Samarinda (2 BLK binaan); BLK Banyuwangi; BLK Sorong (4 BLK binaan); BLK Ambon (2 BLK binaan); BLK Kendari (3 BLK binaan); BLK Ternate (1 BLK); dan BLK Belitung.
Masing – masing BLK ditugaskan produk alat kesehatan berbeda. Ada 9 BLK dan BPP pusat ditugaskan untuk memproduksi hand sanitizer. Yaitu BBPLK Medan, BBPLK Semarang, BLK Makassar, BLK Banda Aceh, BLK Kendari, BLK Lembang, BLK Padang, BLK Belitung, dan BPP Kendari.
Selain itu, 6 BLK pusat dan 4 BLK daerah bertugas memproduksi bilik desinfektan. Yaitu BBPLK Bekasi, BLK Surakarta, BLKPP DIY, BLK Padang, BLK Makassar, BLK Gorontalo, BLK Takalar, BLK Majene, BLK Samarinda, dan BBPLK Bandung.
Sedangkan baju APD yang diproduksi oleh 8 BLK pusat, yaitu BBPLK Semarang, BLK Banyuwangi, BLK Makassar, BLK Ambon, BLK Surakarta, BLK Padang, BLK Kendari, dan BLK Samarinda.
Pembuatan wastafel dengan sistem infus diproduksi oleh 1 BLK pusat, yaitu BLK Lembang. Adapun secara khusus, BLK Padang juga telah memproduksi peti Covid dan antidroplet.
BLK Samarinda menyelenggarakan pelatihan tanggap covid-19 yang saat ini telah menghasilkan 36.490 produk APD guna keperluan tanggap covid-19. Hasil karya siswa pelatihan BLK yang di ikuti oleh 304 orang peserta didistribusikan secara gratis.
Pada kesempatan pendistribusian serentak ini, melalui teleconference bersama Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Kepala BLK Samarinda Andri Susila di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Selasa (21/7) menyampaikan bahwa BLK Samarinda, menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa Masker sebanyak 29.519 piece, 1.100 baju Hazmat, dan 78 wastafel.
Produk hasil pelatihan ini juga di serahkan ke tim Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Kota Bontang, Rumah Sakit, 25 Pondok Pesantren yang tersebar di wilayah Samarinda – Kutai Kartanegara - Bontang, 16 masjid, 4 gereja, 5 panti asuhan dan 8 lembaga lainnya. Selain itu BLK UPTD yang juga menyelenggarakan pelatihan tanggap covid adalah BLKI Bontang dengan produksi Masker 8.260 pcs, Hazmat 632 pcs dan BLK Kotawaringin Barat Masker 9.600 pcs, Hazmat 1.280 pcs.
Menaker Ida Fauziyah berharap alat-alat pencegahan penyebaran Covid-19 yang diproduksi BLK ini memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. "Ini adalah bagian dari upaya kita semua untuk bersama-sama melawan Covid -19," kata Menaker.