search

Olahraga

Black Lives MatterPremier LeagueGeorge FloydRasisme

Kecam Rasisme, Pemain Premier League Kenakan Jersey Bertuliskan Black Lives Matter

Penulis: Redaksi Presisi
Sabtu, 13 Juni 2020 | 551 views
Kecam Rasisme, Pemain Premier League Kenakan Jersey Bertuliskan Black Lives Matter
Sejumlah asosiasi olahraga internasional kecam rasisme lewat jersey bertuliskan 'Black Lives Matter' di punggung pemainnya. (Foto : Twitter/@premierleague

Presisi.co Para pemain Liga Premier Inggris menujukkan aksi solidaritas terhadap gerakan anti-rasisme di seluruh dunia dengan mengenakan kaos jersey bertuliskan 'Black Lives Matter' di punggung pemainnya ketika pertandingan dimulai kembali.

"Kami, para pemain, berjuang bersama dalam satu tujuan untuk memberantas prasangka rasial di mana pun berada, untuk mewujudkan masyarakat global yang inklusif, respek, serta kesetaraan peluang bagi semua orang, terlepas dari warna kulit atau keyakinan mereka." kata para pemain dalam sebuah pernyataan.

"Simbol ini adalah tanda persatuan dari semua pemain, semua staf, semua klub, semua ofisial pertandingan dan Liga Premier #blacklivesmatter # bermain bersama."

Hal itu dilakukan di tengah protes di seluruh dunia terhadap ketidakadilan rasial setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei.

Beberapa klub Liga Premier dalam beberapa pekan terakhir telah berpose berlutut, seperti mantan gelandang NFL Colin Kaepernick yang mempopulerkan gerakan itu sebagai cara untuk memprotes masalah rasial.

"Liga mendukung keinginan para pemain untuk mengganti nama mereka dengan 'Black Lives Matter' di bagian belakang baju mereka untuk 12 pertandingan pertama musim 2019/20 yang dimulai kembali," kata Liga Premier.

Klub Inggris tersebut juga akan mengheningkan cipta selama satu menit untuk mereka yang telah meninggal selama pandemi Covid-19.

Liga Premier akan dilanjutkan pada 17 Juni setelah dihentikan selama tiga bulan karena wabah corona yang telah menyebabkan lebih dari 41.000 kematian di Inggris.

Sumber : www.voaindonesia.com