Klaster Ijtima Gowa Sumbang 60 Persen Kasus Positif Covid-19 di Kaltim
Penulis: Yusuf
Jumat, 01 Mei 2020 | 1.635 views
Kaltim, Presisi.co – Klaster Ijtima Gowa menjadi penyumbang terbesar dalam kasus positif virus corona di Kaltim. Dominasi itu kian tak terbendung.
Mengutip data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur, dari 134 kasus positif saat ini, ada 81 kasus terkonfirmasi Covid-19 yang tersebar di 8 kabupaten/kota di Kaltim atau sekitar 60 persen dari total kasus saat ini.
Dari 81 orang yang terkonfirmasi positif corona itu, kasus tertinggi banyak terjadi di Kabupaten Berau dengan sebaran 17 kasus, lalu diikuti Penajam Paser Utara (PPU) 15 kasus, 14 kasus di Samarinda, 11 kasus di Kutai Barat serta daerah lain seperti Kutai Timur, Paser, Balikpapan dan Bontang.
Sementara, 2 kabupaten lainnya yakni Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu, belum ada kasus positif dari salah satu klaster terbesar di Indonesia saat ini.
Sumber data : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi M Ishak dalam tiap rilis rutin yang digelar secara virtual bersama awak media selalu mengimbau, agar warga Kaltim yang melakukan perjalanan dari daerah terjangkit untuk segera melaporkan diri, termasuk para Jemaah asal Kaltim yang menghadiri Klaster Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Khusus Klaster Gowa, jangan merasa sehat, kerjasama dengan petugas medis dan jangan menolak untuk diperiksa,” sebut Andi yang juga merupakan Plt Kepala Dinkes Kaltim.
Meski acara Ijtima Ulama Zona Aasia di Desa Pakkatto, Gowa, Sulsel itu batal dilaksanakan. Namun, ribuan lebih Jemaah sudah banyak hadir memadati lokasi kegiatan yang semula direncanakan berlangsung pada 19 hingga 22 maret 2020, lalu.
Per hari ini, Jumat 1 Mei 2020 data Dinkes Kaltim mencatat ada 749 orang pelaku perjalanan yang pulang dari acara tersebut.
Pelaku perjalanan terbanyak sesuai dengan tracing yang dilakukan oleh Dinkes masing-masing kabupaten/kota terbanyak berasal dari Kota Samarinda, yakni 200 orang.
Sisanya, ada 112 orang asal Kutim, 106 orang dari Kukar, 86 orang dari Berau, 78 orang dari PPU, 51 orang dari Balikpapan, 46 orang asal Paser, 41 asal Kubar, 29 orang dari Bontang.
Dari data sebaran pelaku perjalanan tersebut, Dinkes Kaltim mencatat ada 160 orang yang kini berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), 12 orang dalam pemantauan (ODP), 12 orang tanpa gejala (OTG), 19 orang negatif, 1 sembuh dan 84 orang lainnya tengah menunggu proses uji laboratorium dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“Pandemi ini menyebar sangat cepat, jadi jangan merasa kebal. Penyebaran ini masih terus berlanjut,” lugasnya.