search

Berita

Insinerator SamarindaDLH SamarindaPenanganan Sampah Kota

Insinerator Samarinda Mulai Beroperasi Akhir Desember 2025

Penulis: Muhammad Riduan
10 jam yang lalu | 110 views
Insinerator Samarinda Mulai Beroperasi Akhir Desember 2025
Plt Kepala DLH Samarinda, Suwarso saat menijau insenarator di Polder Air Hitam.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda menargetkan seluruh unit insinerator pengelolaan sampah yang ada di 'Kota Tepian' sebutan Samarinda akan mulai beroperasi pada akhir Desember 2025. 

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Samarinda, Suwarso, saat meninjau lokasi pemasangan insinerator di Polder Air Hitam, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Kecamatan Samarinda Ulu, Kamis 18 Desember 2025.

Suwarso menjelaskan, dari total unit insinerator yang direncanakan, sebagian besar telah terpasang dengan progres yang bervariasi di sejumlah lokasi. Di Polder Air Hitam, pemasangan satu unit insinerator telah mencapai sekitar 95 persen dan menjadi lokasi yang paling siap untuk dilakukan uji coba awal.

Selain itu, pemasangan dua unit insinerator di Jalan Nusirwan Ismail, Loa Bahu, telah mencapai progres sekitar 85 persen. Sementara pemasangan di Jalan Wanyi, Lempake, dan Bukit Pinang berada pada kisaran 70 persen dan terus dikejar secara paralel oleh tim teknisi.

“Yang belum terpasang tinggal empat unit lagi. Dua unit akan ditempatkan di Kecamatan Palaran, masing-masing di Kelurahan Handil Bakti dan Simpang Pasir. Satu unit di Samarinda Seberang, dekat kawasan Brimob, dan satu unit lagi di Kecamatan Loa Janan Ilir,” jelasnya di lokasi.

Menurutnya, terdapat satu titik di Kecamatan Loa Janan Ilir yang memerlukan penyesuaian akibat pemindahan lokasi. Hal tersebut dilakukan karena posisi awal dinilai terlalu tinggi dan berisiko bagi kendaraan pengangkut sampah.

“Jadi hanya satu titik itu saja, tapi yang lain rata-rata tempatnya sudah ready,” ujarnya.

Terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM), DLH Samarinda masih dalam tahap rekrutmen pengelola insinerator. Pihak vendor nantinya akan memberikan pelatihan khusus, tidak hanya terkait teknis pembakaran, tetapi juga aspek keselamatan kerja.

“Pelatihan akan mencakup prosedur keselamatan, termasuk penanganan darurat, rambu evakuasi, dan standar pengamanan lainnya. Sehingga keselamatan pekerja itu juga baik,” tambahnya.

Suwarso menyampaikan, uji coba operasional pertama direncanakan dilakukan di lokasi Polder Air Hitam setelah seluruh tahapan instalasi rampung. Tahapan tersebut mencakup pengujian penguapan dan sistem operasional lainnya sesuai standar teknis.

“Target kami tetap akhir Desember. Namun, kami menyesuaikan dengan progres di lapangan, terutama di lokasi yang memerlukan pematangan lahan tambahan,” katanya.

Ia juga memastikan operasional insinerator dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan. Sistem pengolahan uap hasil pembakaran dilakukan melalui bak air khusus sehingga tidak mencemari udara.

“Justru tidak ada pencemaran karena pembuangan dengan uapnya semuanya kan ke dalam air bak-bak air yang ada di bawah ya. Diolah di situ,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi