search

Berita

banjir Sumatrakorban banjir Sumatraupdate banjir Sumatrabanjir Sumatra BaratSumatra barat

193 Jenazah Korban Banjir Sumbar, Mayoritas yang Sulit Dikenali adalah Anak-Anak

Penulis: Rafika
1 jam yang lalu | 0 views
193 Jenazah Korban Banjir Sumbar, Mayoritas yang Sulit Dikenali adalah Anak-Anak
Proses evakuasi jenazah korban banjir di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. (Laman Pemerintah Provinsi Riau)

Presisi.co - Proses identifikasi korban bencana longsor dan banjir bandang di Sumatera Barat terus berjalan, menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan tim forensik.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumatera Barat terus bekerja keras mengungkap identitas jenazah yang ditemukan di lokasi bencana.

Dari total 193 korban meninggal dunia, 161 jenazah telah berhasil diidentifikasi dan dapat diserahkan kembali kepada keluarga.

Namun, 32 jenazah lainnya masih berstatus misterius, menunggu data yang bisa membantu pengungkapan identitas mereka.

Kabid Dokkes Polda Sumbar, AKBP Faizal, menjelaskan bahwa fokus utama tim saat ini adalah pada puluhan jenazah yang masih berada di rumah sakit.

“Dari jumlah tersebut, 161 jenazah telah berhasil diidentifikasi, sementara 32 lainnya masih dalam proses, termasuk 25 jenazah yang saat ini berada di RS Bhayangkara Padang,” kata Faizal, Rabu 3 Desember 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com --jaringan Presisi.co.

RS Bhayangkara Padang menjadi pusat operasi identifikasi. Sejak 27 November 2025, rumah sakit ini telah menerima 58 kantong jenazah.

Dari jumlah tersebut, 33 jenazah sudah berhasil diidentifikasi melalui data primer dan sekunder dan telah diserahkan kepada keluarga. Sementara 25 jenazah sisanya masih berstatus 'tanpa nama', menjadi tantangan terbesar bagi tim DVI karena belum ada kecocokan dengan data antemortem atau data pembanding dari keluarga.

Kepala RS Bhayangkara TK III Padang, Kompol Hari Andromeda, menekankan pentingnya peran masyarakat, terutama keluarga yang kehilangan anggota keluarga.

“Kami mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera datang ke posko antemortem di RS Bhayangkara Padang. Kecepatan dan kelengkapan data pembanding sangat menentukan proses identifikasi,” ujarnya.

Kondisi yang paling memilukan adalah mayoritas jenazah yang sulit dikenali merupakan anak-anak. Banyak dari mereka diduga kehilangan seluruh anggota keluarga inti yang bisa memberikan data pembanding, sehingga identifikasi menjadi lebih rumit.

Untuk mendukung proses ini, RS Bhayangkara kini dilengkapi tambahan satu unit mobil cold storage dari Dinas Pertanian Sumbar. Fasilitas ini vital untuk menjaga kondisi jenazah agar tetap layak diperiksa selama proses identifikasi forensik berlangsung. (*)

Editor: Redaksi