Dinas Pertanian Kukar Mantapkan Renstra 2025–2029 untuk Wujudkan Ekonomi Hijau Berkelanjutan
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 27 Oktober 2025 | 25 views
Ilustrasi Sawah Pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Presisi.co – Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar kegiatan Penyempurnaan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 di Ballroom Hotel Grand Elty, Tenggarong, Senin (27/10/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meneguhkan arah pembangunan sektor pertanian dan peternakan menuju masa depan yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, M. Taufik, menjelaskan bahwa penyusunan dokumen Renstra kali ini dilakukan dengan cara berbeda dari sebelumnya.
“Kalau dulu, rancangan itu biasanya langsung diserahkan ke pihak ketiga seperti kampus, dan sifatnya formal saja. Sekarang kami mulai dari awal. Dokumen Renstra ini kami susun bersama dan menjadi pegangan baik untuk internal maupun eksternal,” ujar Taufik.
Menurutnya, Renstra ini diharapkan menjadi dokumen hidup yang benar-benar menggambarkan kondisi dan kebutuhan nyata di lapangan.
Proses penyusunannya pun dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan berbagai narasumber, mulai dari Bappeda Kukar, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, hingga rencana pembahasan lanjutan bersama kelompok tani dan Gapoktan.
Lebih lanjut, Taufik menegaskan bahwa arah kebijakan Renstra 2025–2029 selaras dengan visi dan misi Bupati Kukar untuk mewujudkan daerah sebagai pusat pangan dan ekonomi hijau berkelanjutan.
“Di misi kedua, fokusnya adalah pengembangan peluang di bidang pertanian, pariwisata, dan sektor lainnya untuk mewujudkan ekonomi hijau yang non-ekstraktif,” ungkapnya.
Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar telah menyiapkan tiga program utama untuk mendukung transformasi tersebut, yakni program dedikasi, program unggulan, dan program pemberdayaan.
Program dedikasi mencakup kegiatan pemberdayaan petani, peternak, dan nelayan tangguh, serta pengembangan kawasan ekonomi sejahtera melalui skema Kredit Kukar Idaman (KKI).
Taufik juga menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas di sektor tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan sebagai motor penggerak ekonomi hijau.
“Dengan meningkatnya produktivitas padi dan jagung, hasil pertanian otomatis naik dan akan berdampak pada peningkatan PDRB daerah,” jelasnya.
Saat ini, kontribusi sektor pertanian dalam arti luas terhadap PDRB Kukar masih berada di angka 14 persen. Namun, Dinas menargetkan angka itu naik menjadi 20–25 persen dalam lima tahun mendatang.
“Kita ingin sektor pertanian mengambil peran lebih besar dalam ekonomi daerah, sehingga dominasi sektor tambang bisa berkurang secara bertahap,” pungkas Taufik optimistis.
Melalui penyempurnaan Renstra ini, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar berkomitmen menjadikan pertanian dan peternakan bukan hanya tulang punggung ekonomi rakyat, tetapi juga pilar utama transformasi menuju ekonomi hijau yang tangguh dan berkelanjutan. (*)