Rekor Borneo FC di Liga Indonesia, YouTuber Tommy Desky sebut Lefundes Ball Sudah di Titik Ideal
Penulis: Redaksi Presisi
1 jam yang lalu | 2 views
Tangkapan layar postingan analisis pertandingan Borneo FC vs Semen Padang. (Sumber: Instagram/@taktikbytommy)
Samarinda, Presisi.co — Borneo FC Samarinda terus melaju tanpa henti di pentas BRI Super League 2025/2026. Bertandang ke Stadion Haji Agus Salim, Padang, Minggu 9 November 2025 malam, Pesut Etam memperpanjang rekor gemilangnya lewat kemenangan 2-0 atas tuan rumah Semen Padang FC.
Dua gol dicetak oleh Mariano Peralta di menit ke-6 dan 62’. Hasil ini menegaskan dominasi Borneo FC sebagai pemuncak klasemen sementara dengan 30 poin sempurna dari 10 laga, sekaligus mencatatkan rekor 10 kemenangan beruntun tanpa kekalahan.
Gol Cepat dan Duet Maut Villa–Peralta
Borneo FC tampil agresif sejak awal. Gol pembuka lahir dari skema serangan cepat saat umpan jauh Juan Villa diteruskan Joel Vinicius dengan dada kepada Peralta Bauer. Dengan satu sentuhan, pemain asal Argentina itu melepaskan tembakan keras ke pojok gawang dan membuka keunggulan tim tamu.
Gol kedua kembali melibatkan duet Villa dan Peralta. Kali ini, umpan chip Villa menembus rapatnya lini belakang Semen Padang dan berhasil diselesaikan dengan tenang oleh Peralta. Sempat dinyatakan offside, namun wasit mengesahkan gol tersebut setelah pemeriksaan melalui Checking Goal.
Meski kembali meraih kemenangan, pelatih Borneo FC Fabio Lefundes menilai anak asuhnya belum tampil maksimal.
“Sebenarnya ini bukan pertandingan terbaik dari kita, tapi kita dapat apa yang kita cari di sini, yakni tiga poin,” ujarnya usai laga.
Lefundes mengakui bahwa Semen Padang tampil lebih agresif karena sedang berjuang keluar dari dasar klasemen.
Namun, para pemain Borneo FC dinilai mampu menjaga disiplin dan konsentrasi hingga peluit akhir.
“Kami sudah prediksi mereka akan bermain menekan, jadi kami manfaatkan ruang kosong di belakang mereka. Hanya saja beberapa peluang belum bisa dimaksimalkan,” kata pelatih asal Brasil itu.
Ia pun bersyukur atas hasil yang diraih.
“Saya senang karena kami bisa clean sheet dan bawa tiga poin ke Samarinda,” tambahnya.
Dejan Antonic: “Kualitas Borneo FC Terlalu Bagus”
Di kubu lawan, pelatih Semen Padang FC Dejan Antonic mengakui keunggulan lawannya.
“Borneo FC saat ini jauh lebih bagus dari kita. Materi pemain mereka lengkap, pemain asing juga berkualitas. Kita punya beberapa peluang, tapi belum cukup untuk melawan tim sebesar Borneo,” ucapnya.
Dejan menyebut kekalahan ini menjadi yang kedelapan beruntun bagi Semen Padang, termasuk lima kali di kandang sendiri.
“Tentu kita semua kecewa. Di putaran kedua nanti harus ada perubahan secara materi pemain, dan kita akan kerja lebih keras lagi,” ujarnya.
Dengan hasil ini, Borneo FC semakin kokoh di puncak klasemen, sementara Semen Padang masih terbenam di dasar klasemen dengan empat poin dari sebelas pertandingan. Satu menorehkan sejarah baru, satu masih mencari arah untuk bangkit.
Analisis Tommy Desky: Lefundes Ball Sudah di Titik Ideal
YouTuber sepak bola Tommy Desky menilai kemenangan di Padang memperlihatkan bagaimana Lefundes Ball yang disebutnya menjadi gaya bermain khas Fabio Lefundes sudah mencapai bentuk paling matang musim ini.
“Juan Villa kembali jadi otak permainan. Ia bukan sekadar pengatur ritme, tapi pusat progresi Borneo. Dari build-up, transisi, sampai final third, semuanya mengalir lewat dia,” jelas Tommy melalui Instagram/@taktikbytommy
Menurutnya, di laga melawan Semen Padang, Villa menampilkan peran kunci lewat empat hal:
Menjemput bola di half-right space untuk membantu build-up dari Komang dan Rivaldo.
Memecah blok pressing lewat umpan vertikal ke Fajar Fathurrahman.
Mengatur tempo dan switch play agar tim bisa bernapas di tengah tekanan.
Menjaga koneksi antarlini, terutama dengan Peralta dan Vinicius.
Ia juga menyoroti transformasi Peralta yang kini lebih fleksibel dalam sistem Lefundes.
“Peralta bukan lagi murni winger kiri. Ia sering cut inside ke area sentral untuk menambah kepadatan di tengah, membuka ruang progresi ke Vinicius. Pergerakan ini bikin fullback lawan bingung, ikut mark atau tetap jaga lebar,” jelasnya.
Tommy menutup analisisnya dengan menyoroti keseimbangan lini tengah Borneo FC yang kini lengkap.
“Rivaldo jadi pelindung, Kei Hirose sebagai ball winner, dan Villa sebagai metronom. Semuanya bergerak ritmis dan saling menutup. Itulah kenapa Lefundes Ball terasa hidup — fleksibel, dinamis, tapi tetap efisien," tulisnya. (*)