search

Daerah

BNN Kota SamarindaTes Urine25 Siswa di SRT 58 Kaltim Sekolah Rakyat Terintegrasi Deteksi Dini Penyalahgunaan NarkobaP4GN

Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba, 25 Siswa di SRT 58 Kaltim Jalani Tes Urine

Penulis: Muhammad Riduan
2 jam yang lalu | 0 views
Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba, 25 Siswa di SRT 58 Kaltim Jalani Tes Urine
BNN Kota Samarinda, melakukan test terhadap siswa di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 58 Provinsi Kalimantan Timur.(Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan tes urine kepada 25 siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 58 Provinsi Kalimantan Timur, yang berlokasi di Jalan Erry Suparjan, Sempaja Selatan, Samarinda Utara, Kamis 6 November 2025.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika (P4GN) di lingkungan pendidikan.

Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kota Samarinda, Rinadya Kartikasari Haryana mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai langkah deteksi dini sekaligus edukasi kepada para pelajar agar menjauhi narkoba.

“Kita melaksanakan sosialisasi dan deteksi dini (melalui tes urine) kepada 25 siswa (Jenjang SMA) di SRT 58 Kaltim. Ini kolaborasi dengan sekolah untuk melaksanakan kegiatan P4GN berkelanjutan," jelasnya.

Selain memberikan pemahaman mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika, BNN juga menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi rehabilitasi bagi siswa yang nantinya terindikasi menggunakan narkoba.

“Ini sesuai amanat Perda Nomor 4 Tahun 2022 tentang fasilitasi P4GN, yang mewajibkan setiap masyarakat turut berperan aktif dalam pencegahan dan melapor jika ada indikasi penyalahgunaan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 Kaltim, Rabiyatul Adawiyah mengatakan bahwa pelaksanaan tes urine ini merupakan inisiatif pihak sekolah.

“Mengapa hal ini dilakukan, karena tidak tahu latar belakang semua anak. Ada dari mereka latar belakang dari keluarga yang berhubungan dengan narkoba, ada juga yang sempat putus sekolah atau pernah hidup di jalanan,” ungkapnya.

Menurutnya, pemeriksaan ini bukan hanya untuk deteksi, tetapi juga sebagai peringatan dan bentuk pembinaan bagi siswa agar tidak tergoda mencoba narkoba.

“Tes ini akan rutin dilaksanakan setiap bulan supaya mereka tidak berani mencoba-coba ya. Sebagai jaga-jaga saya merasa sangat perlu ini ini dilakukan untuk menghindari ke depannya,” ujarnya.

Rabiyatul mengaku pihak sekolah berterima kasih atas dukungan penuh BNN Kota Samarinda yang telah menurunkan tim dan menyediakan layanan pemeriksaan secara gratis.

“Kami bersurat ke BNN untuk meminta bantuan, dan Alhamdulillah langsung ditanggapi. Semua dilakukan tanpa biaya sedikit pun,” katanya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan pendidikan yang sehat, bebas narkoba, serta mendorong kesadaran pelajar akan pentingnya menjaga diri dari pengaruh negatif pergaulan.(*)

 

Editor : Redaksi