search

Berita

Bupati Kutai BaratDana MengendapFrederick Edwin Klarifikasi

Klarifikasi Bupati Kutai Barat Soal Dana Mengendap Rp3,2 Triliun

Penulis: Akmal Fadhil
4 jam yang lalu | 27 views
Klarifikasi Bupati Kutai Barat Soal Dana Mengendap Rp3,2 Triliun
Bupati Kubar Frederick Edwin saat dimintai keterangan soal dana Pemkab Kukar yang Mengendap di Bank. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Kabupaten Kutai Barat (Kubar) masuk dalam daftar daerah dengan simpanan dana terbesar di bank versi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Menanggapi hal itu, Bupati Kubar Frederick Edwin menegaskan bahwa dana sebesar Rp3,2 triliun tersebut bukan dana menganggur, melainkan bagian dari proses penyerapan anggaran yang masih berjalan.

Sebelumnya, Kemenkeu mengungkapkan bahwa total dana pemerintah daerah yang belum terserap hingga kuartal III-2025 mencapai Rp234 triliun di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu, terdapat 15 daerah dengan dana mengendap terbesar dan Kutai Barat menempati posisi ketujuh.

"Dana endapan Rp3,2 triliun itu terdiri dari kas daerah sebesar Rp2,2 triliun yang menunggu proses penyerapan,” ujar Frederick, Jumat 24 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, dana Rp2,2 triliun tersebut merupakan anggaran aktif yang tersimpan di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Bankaltimtara. 

Sementara Rp1 triliun sisanya berbentuk Treasury Deposit Facility (TDF) yang ditempatkan di Bank Indonesia, sesuai aturan Kementerian Keuangan.

“Perlu diluruskan, dana itu bukan deposito. Yang Rp1 triliun adalah TDF di BI dan hanya bisa digunakan pada kondisi tertentu,” tegasnya.

Frederick menuturkan, dana tersebut akan segera terserap seiring percepatan sejumlah proyek strategis di Kutai Barat. 

Di antaranya pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) yang melintasi Sungai Mahakam, menghubungkan Kecamatan Melak dan Muok Manaar Bulatn.

Selain itu, Pemkab juga tengah membangun jalan sepanjang 19 kilometer dari Kampung Ombau ke Kampung Menjelew, Pelabuhan Royoq, serta Kristen Center.

“Kami mengapresiasi pengelolaan keuangan yang hati-hati ini. Sekarang fokusnya memastikan dana itu terserap untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Frederick menambahkan, serapan anggaran akan terus dipacu hingga akhir tahun agar pembangunan berjalan sesuai target.

“Harapannya, realisasi bisa lebih cepat di triwulan terakhir ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi