Penulis: Rafika
Presisi.co - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Adian Napitupulu, menanggapi kritik publik yang menyoroti kinerja para wakil rakyat belakangan ini.
Adapun karena kritikan tersebut, muncul wacana pemotongan gaji bagi legislator yang absen rapat.
Dalam podcast di kanal YouTube Keadilan TV, Adian menilai usulan tersebut tidak tepat. Ia menegaskan bahwa ukuran kinerja anggota dewan tidak bisa hanya dilihat dari absensi semata.
Menurutnya, setelah penyusunan undang-undang dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) rampung, para legislator justru harus turun ke masyarakat untuk menjalankan fungsi pengawasan.
“Ya nanti kita jadi terjebak absensi. Gini, DPR itu kalau menurut gue, ketika dua tugasnya sudah selesai, nyusun APBN dan nyusun undang-undang sudah selesai, atau sedang tidak kerjakan, ya dia turun ke rakyat. Dan itu turun ke rakyat itu tidak bisa dikonversi, digantikan dengan absen,” kata Adian, dikutip Minggu 21 September 2025.
Adian menambahkan, masyarakat kerap mengukur kualitas wakil rakyat hanya dari hal-hal sederhana, seperti kehadiran rapat atau aktivitas langsung di lapangan. Padahal, kata dia, kerja DPR jauh lebih luas dan kompleks.
“Ya problemnya kita masyarakat tuh agak jelimet ketika ngobrol soal yang tadi bang, misalkan ini kualitas begini, begini, begini ya, kita tahunya ada anggota turun, selesai gitu,” ujarnya.
Meski tidak semua anggota DPR bisa memiliki pola kerja yang sama, Adian menekankan pentingnya kesungguhan memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui proses politik di parlemen.
"Rakyat juga nggak pengen, kemudian mewajibkan kita harus instan datang turun selesai, nggak juga. Tapi kita datang turun mendengarkan mereka dan memperjuangkan mereka. Dan mereka kan melihat kesungguhan perjuangan itu dari proses yang dijalankan,” pungkas Adian. (*)
Editor: Redaksi
